Lestarikan Seni Budaya Islam Lewat Marawis

Berita Sidikkasus.co.id

Muara Enim – Kesenian Marawis yang digelar pada acara Pernikahan Rusnia Permata Sari dan Oktami yang di Gelar di lapangan Volly Desa Tanjung Serian, Kec.Muara Enim Kab.Muara Enim, Minggu (15/11/2020).

Adapun acara diantaranya adanya Grup Marawis yang di lantunkan dan di mainkan oleh anak TPA Al-hijrah yang di koordinatori oleh Pak Sangkut.

Sedikit penjelasan tentang marawis diantaranya…

Marawis merupakan kesenian yang kental dengan nuansa Islaminya. Kesenian asal negeri Kuwait ini telah ada sejak 400 tahun silam yang dibawa para ulama asal daerah Hadramaut, Yaman ke Indonesia.

Kesenian ini merupakan kombinasi antara seni perkusi dan ritmis dinamis yang dimainkan 16 sampai 18 orang pria sebagai pemain musik, penyanyi dan penari.

Ciri khas musik ini adalah adanya alat musik perkusi (dipukul) marawis yang menyerupai rebana namun kedua sisinya tertutup dari bahan kulit hewan. Ukurannya juga lebih kecil.

Selain marawis, ada juga terdapat alat musik yang ditabuh seperti gendang. Alat ini bernama Hajir. Kedua alat inilah yang menjadi sebutan nama kesenian ini yang disebut Hajir Marawis.

Alat musik pendukung lainnya berupa suling dan tamborin juga menjadi bagian pelengkap.

Kesenian ini tidak hanya mempertahankan nilai-nilai tradisional saja, namun menjadi seni budaya Islam yang sarat akan kecintaan terhadap tuhan sang pencipta alam.

 

Menurutnya Kesenian, Marawis ini biasa dipentaskan pada acara hajatan seperti perkawinan, sunatan, aqiqahan yang sifatnya untuk mengibur namun tak lepas dari nuansa Islam.

Penulis : Aan_Pers

Komentar