Lestarikan Danau Maninjau, Agam KPGH Gelar Festival Rinuak

Berita. Sidikkasus.co.id.

Agam sumbar — Kegiatan yang kedua kalinya digelar dipusatkan di tepian Danau Maninjau, persisnya di Junguik, Jorong Batuang Panjang, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.Provinsi Sumatera Barat,
Upaya penyelamatan dan melestarikan lingkungan Danau Maninjau dari pencemaran, Komunitas Pemuda Generasi Hamka (KPGH) Tanjung Raya kembali menggelar festival menangkap ikan Rinuak, Kamis (31/12/2020).

Dalam kesempatan itu, sejumlah masyarakat terlihat sangat berantusias mengikuti festival tahunan yang digagas oleh KPGH. Mengingat kondisi masih dalam masa pandemi Covid-19, para peserta dan penonton dibatasi, serta tetap mengutamakan standar protokol kesehatan.

Ketua KPGH Tanjung Raya, Rudi Yudistira seperti dilansir laman kaba12.com menyebutkan, festival tahunan ini ini digelar dalam rangka melestarikan Danau Maninjau khususnya pada ikan endemik bernama rinuak. Dimana ikan rinuak merupakan ikan air tawar endemik Danau Maninjau.

“Artinya ikan rinuak ini hanya ada di Danau Maninjau saja,” kata Rudi.

Menurutnya, hal ini merupakan potensi besar yang sangat luar biasa sehingga kekayaan alam itu harus tetap dilestarikan untuk keberlangsungan habitatnya di masa depan.

Dalam penyelenggaraan festival, pihaknya hanya menyelenggarakan tingkat Jorong Batuang Panjang saja. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 masih melanda, sehingga pergerakan masyarakat menjadi terbatas.

“Walaupun festival ini dibatasi, Alhamdulillah pelaksanaannya tetap berjalan lancar, walaupun tidak semeriah tahun sebelumnya. Bahkan dalam penyelenggaraannya kita tetap mengutamakan protokol kesehatan terutama memakai masker,” ujarnya.

Ia menyebutkan, ada beberapa perlombaan yang diadakan dalam kegiatan festival rinuak ini, diantaranya lomba menangkap ikan rinuak secara tradisional, pacu biduak (sampan), lomba renang, dan lomba memasak olahan rinuak.

“Peserta merupakan dari kalangan pemuda, anak-anak, dan kaum ibu yang ada di wilayah Jorong Batuang Panjang,” ungkapnya.

Disisi lain Rudi menjelaskan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI telah melakukan beberapa kali penelitian dan berbudidaya terhadap ikan rinuak. Namun, hingga kini lembaga bertaraf nasional itu masih belum berhasil melestarikan ikan rinuak.

“Meskipun dalam teorinya sudah melakukan penebaran bibit rinuak, namun kelanjutannya masih belum membuahkan hasil. Oleh karena itu, LIPI harus kita dorong untuk melakukan penelitian kembali guna melestarikan ikan endemik Danau Maninjau,” ulasnya.

Selain itu, kegiatan yang digelar tingkat Jorong ini atas kesepakatan anggota KPGH, serta mendapat dukungan penuh dari Camat Tanjung Raya Handria Asmi sebagai pembina komunitas tersebut.

“Mudah-mudahan kegiatan ini terus berlanjut dan mendapat dukungan dari seluruh pihak, sehingga penyelenggaraannya ke depan dapat digelar lebih meriah lagi dengan lingkup yang lebih besar,” jelasnya.

Sementara itu Wali Jorong Batuang Panjang, Fajri, mengapresiasi langkah KPGH menggelar festival rinuak. Menurutnya, adanya kegiatan positif ini dapat menjadi ajang kebersamaan dan silaturahmi bagi masyarakat.

“Kita sangat apresiasi sekali, bahwasanya KPGH merupakan sebuah komunitas yang memiliki jiwa sosial tinggi, sehingga diperlukan dukungan dari semua pihak untuk mengembangkan kinerjanya kedepan. Teruslah berkarya sesuai dengan niat baik agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai,” jelasnya. (Anto)

Komentar