LASKAR: Tolak Rencana Pembabatan 4000 Pohon Mangrove Di Pantai Marina Boom

Berita Sidikkasus.co.id

BANYUWANGI – Beredarnya Surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi Nomor :660/3882/429.104/2019 Perihal Permohonan Rekomendasi Pemotongan Pohon Mangrove yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur ditolak berbagai pihak, salah satunya dari Ketua Lingkar Studi Kerakyatan (LASKAR), Muhammad Helmi Rosyadi.

Aktivis yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Kolektif Aliansi Rakyat Miskin (DPK-ARM) Kabupaten Banyuwangi tersebut menolak keras rencana penghancuran hutan mangrove seluas 16.000 M2 atau sekitar 4000 pohon di bawah jembatan gantung sampai alur muara sungai di Kampung Mandar.

Rencana tersebut muncul setelah adanya Rapat pembahasan antara Ketua RT sekitar, Kelurahan Kepatihan Banyuwangi & ditindaklanjuti oleh Dinas Lingkungan Hidup hingga terbitlah surat yang ditandatangi langsung oleh Pembina Utama Muda Dra. Husnul Chotimah M.Si, selaku Kepala Dinas lingkungan hidup Kabupaten Banyuwangi

Helmi mengatakan bahwa pembabatan pohon mangrove akan berdampak luas. Kita tahu manfaat tanaman mangrove sangat besar. Antara lain, mengurangi abrasi, menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem. Jangan sampai hanya karena kepentingan proyek Marina Boom, hutan mangrove dihancurkan yang akan berdampak bencana bagi manusia dan lingkungan.

Selain itu Helmi akan mensomasi Lurah Mandar, Camat Banyuwangi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Bupati Banyuwangi, PT. Pelindo Properti Indonesia (PPI) dan PT. Pelindo 3. Apabila rencana pembabatan pohon mangrove tetap dilakukan ia akan melakukan gugatan warga negara (Citizen Law Suit) maupun Class Action di Pengadilan.

“InsyaAllah secepatnya saya akan mensomasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi karena telah menerbitkan surat permohonan rekomendasi pembabatan 4000 pembabatan mangrove di area seluas 16.000 M2. Apabila pembabatan pohon mangrove tersebut tetap dilakukan maka saya akan mengajukan gugatan warga negara (Citizen Law Suit) maupun Class Action,” tegas Helmi, Minggu (15/12/2019).

Pria yang suka mendaki gunung ini
juga mengajak warga Banyuwangi dan Pecinta Alam untuk ikut peduli dengan kelestarian hutan mangrove.

“Mari kita jaga kelestarian hutan mangrove, jangan sampai dirusak oleh pemilik modal (kapitalis) yang bersekongkol dengan kapitalis,” tutupnya. ( Ted)

Komentar