Berita Sidikkasus.co.id
Borong Matim NTT- Lapisan Penetrasi (Lapen), diruas jalan Watu Nggong, Kecamatan Congkar, Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dikerjakan oleh Mus yang dibantu Popin, baru berjalan tiga bulan sudah mulai hancur.
Lapen yang dikerjakan oleh Mus dan Popin, selaku kontraktor pelaksana, pada anggaran tahun 2021 tersebut, usia nya baru berjalan tiga bulan, tapi kondisinya saat ini, sudah mulai rusak dan hancur. Tidak mengetahui persis nama perusahaan yang mengerjakan lapen itu, lantaran pajang papan tender nya tidak di ketahui.
Kepada tim sidikkasus beberapa warga pengguna yang sedang melintasi dilokasi ruas jalan lapen rusak tersebut, yang identitas diri mereka dirahasiakan, mengaku, bahwa sangat kecewa dengan hasil pekerjaan lapen itu.
“Kami benar benar kecewa dengan hasil pekerjaan lapen ini pak, dimana umur nya baru berjalan tiga bulan, namun kondisi nya sudah mulai rusak dan hancur seperti ini”. kecewa mereka.
Lanjut mereka, diduga selaku kontraktor pelaksana yang mengerjakan lapen ini, secara teknis belum berpengalaman, sehingga hasil nya mudah rusak seperti ini. dugaan mereka.
Selain itu tambah mereka, di duga hal ini pula karena lemah nya konsultan pengawas, yang mengawas pelaksanaan pengerjaan proyek ini. Sebab kalau pengawas tidak lemah dalam mengawas pekerjaan proyek ini, tentu hasil nya baik dan kuat dan jelas tidak mudah hancur seperti ini. pungkas mereka.
Oleh karena itu, kami (warga pengguna red), melalui media ini meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten dan DPRD, segera memberikan tindakan keras kepada kontraktor pelaksana termasuk pengawas nya, untuk melakukan pengerjaan ulang. pintah mereka.
Hasil pantauan tim sidikkasus, di lokasi ruas jalan rusak, terlihat beberapa titik di sepanjang ruas jalan, terdapat aspal nya pecah dan hancur hingga batu agregat tergelincir berserakan dibadan jalan. Selain kerusakan pada badan jalan, tampak terdapat pula pada beberapa titik bahu jalan, nampak aspal nya pecah dan hancur.
Mus, selaku kontraktor pelaksana, ketika di hubungi sidikkasus, melalui seluler milik nya belum lama ini, meminta menghubungi dan menemui Popin, anak kandung nya untuk meng- klarifikasi terkait lapen rusak yang dikerjakan nya.
Memenuhi permintaan Mus ayah kandung Popin, kembali sidikkasus, menghubungi Popin, melalui chat WhatsApp milik nya, untuk meng-klarifikasi, terkait lapen rusak tersebut. Dan melalui pesan WA milik Popin, membalas dan menanyakan, untuk apa ketemu? dan meminta mengirimkan foto lapen rusak hasil potret tim sidikkasus, melalui acount WA nya.
Menanggapi foto lapen rusak itu, isi pesan popin mengaku, bahwa lapen yang baru tiga bulan selesai dikerjakan nya itu, benar sudah mulai rusak. Dan kerusakan itu, terjadi akibat air hujan yang mengalir diatas aspal”. aku Popin.
Hingga berita ini di naik, selaku konsultan pengawas, belum berhasil di konfirmasi, lantaran nomor hendpon dan keberadaan alamat nya tidak di ketahui.
Begitu pula dengan Kepala Dinas PUPR Matim, hingga berita ini diterbitkan, belum berhasil di konfirmasi, lantaran nomor seluler milik nya, selalu di nonaktifkan.
(tim sidikkasus mgr raya)
Komentar