Foto : Prosesi ruqyah
BANYUWANGI, JKN –
Masyarakat binaan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Banyuwangi kali ini menjadi sasaran pengobatan dengan terapi Al Qur’an (Ruqyah) dalam acara Ruqyah Massal hari ini rabo (20/2/19) bertempat di aula lapas banyuwangi.
Dalam sambutanya Ust.Ali Mustofa Meyakinkan kepada masyarakat Khususnya WBP (warga binaan pemasyarakatan) bahwa Al Quran adalah obat paling mujarab untuk segala macam penyakit medis maupun non medis bukanlah hal mudah. Namun, seiring waktu, masyarakat mulai menyadari bahwa Al Qur’an adalah obat yang utama.
Penghuni lapas Banyuwangi termasuk yang telah membuktikan kehebatan dan mu’jizat Al Quran itu. Sebagian besar dari Ratusan lebih masyarakat binaan yang mengikuti ruqyah massal dengan niat dan kesungguhan untuk keluar dari berbagai keluhan penyakit medis maupun non medis merasakan manfaat yang luar biasa dari terapi Al Qur’an. Beberapa Marqy (peserta ruqyah laki-laki) dan Marqiyah (peserta ruqyah perempuan) mengaku badannya lebih ringan dan fresh setelah mengikuti serangkaian tahapan ruqyah oleh sekitar ratusan praktisi yang hadir. Bahkan, Kalapas Banyuwangi Ketut akbar herry achjar melalui Ka.KPLP (Kesatuan pengamanan lembaga pemasyarakatan) yusuf purwadi mengatakan sangat puas dengan apa yang ia adakan dan besar kemungkinan akan rutin mengadakan kegiatan yang sama demi kebaikan masyarakat binaan lapas Banyuwangi. Maklum, kegiatan rumat yang digelar sekitar 2 jam tersebut tidak hanya diikuti masyarakat binaan tapi juga beberapa petugas lapas yang berharap kesembuhan dari Al Qur’an.
“Dan inilah jalan dakwah tanpa batas. Mengobati berbagai macam penyakit dengan Al Qur’an adalah ikhtiar besar tidak hanya membantu WBP agar dapat sehat dengan Al Qur’an, tapi juga terus mengajak masyarakat untuk tidak meninggalkan Al Qur’an, istiqomah membacanya, serta tekun melaksanakan amal ibadah lainnya yang menjadi kewajiban bagi setiap muslim.”Ungkap Yusuf
Tidak hanya itu, melalui Ruqiyah ini terus ditanamkan keyakinan kepada WBP bahwa Al Qur’an adalah obat utama dan terutama tanpa harus menyalah-nyalahkan, membit’ah-bit’ahkan bahkan mensyirik-syirikkan amaliyah-amaliyah yang telah diwariskan oleh para Ulama terdahulu seperti, tahlil, istighotsah,dan sholawat. justru memotivasi untuk terus mengamalkannya dan membumikannya untuk menjadikannya benteng yang dapat bersinergi dengan Al Qur’an sebagai pedoman umat Islam dan obat yang pertama dan utama.tambah ali mustofa.
Dalam acara Ruqyah kali ini banyak sekali WBP yang menalami kerasukan yang akhirnya bisa di sembuhkan, bahkan setelah sembuh mereka semua menangis serta merasa menyesal dengan apa yang selama ini mereka lakukan (ari)
Komentar