Berita Sidikkasus.co.id.
BANYUWANGI – Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda Pondoknongko, Banyuwangi, mendapat kehormatan dengan kunjungan dari Kementerian Agama (KEMENAG) Jawa Timur, hari ini. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda rutin KEMENAG dalam rangka Tim Asesor Ban S/M Visitasi Akreditasi, Rabu (13/09/2023).
Dalam setiap lima tahun sekali, Kemenag memiliki agenda untuk menilai dan melakukan akreditasi pada lembaga pendidikan setingkat Madrasah Ibtidaiyah di seluruh Jawa Timur. MI Miftahul Huda Pondoknongko menjadi salah satu madrasah yang terpilih untuk dinilai tahun ini.
Tim dari KEMENAG yang dikirim untuk kunjungan ini berasal dari Kemenag Pasuruan. Selama visitasi, mereka akan mengevaluasi berbagai aspek terkait pendidikan, fasilitas, pengajaran, dan hal lain yang relevan dengan standar kualitas pendidikan Madrasah Ibtidaiyah.
Hasil dari visitasi ini nantinya akan menentukan akreditasi yang diberikan kepada MI Miftahul Huda Pondoknongko, Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi. Akreditasi ini menjadi salah satu parameter bagi madrasah dalam menunjukkan kualitas dan standar pendidikannya kepada masyarakat.
Pihak MI Miftahul Huda Pondoknongko menyambut baik kunjungan ini dan berharap dapat memperoleh penilaian yang positif dari KEMENAG, sehingga dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan bagi para siswanya di masa yang akan datang.
Saat di temui di Kantor MI Miftahul Huda Pondoknongko, Abu Nasir selaku petugas dari Kemenag menjelaskan,” kami bersama bapak Moh. Sladin di tugaskan oleh Negara untuk melakukan Visitasi Akreditasi menilai kelayakan sebuah sekolah atau Madrasah di lihat dari 8 standart Nasional, dari ke 8 standart Nasional itu terbagi menjadi 4 komponen utama, yang pertama Komponen terkait dengan Kelulusan siswa, komponen proses pembelajaran, dan komponen tentang moto Guru terakhir tentang komponen menegement.
Empat- empatnya ini harus kita lihat melalui beberapa teknis diantaranya, pertama melalui dokoment yang telah di unggah dalam sistim Sispena kami Ban S/ M ,jadi Madrasah ini sudah mengunggah data- data administrasi di sistem kami, kemudian kami datang untuk mengkonfirmasi atau klarifikasi apakah dokomen yang di unggah di Sispena itu benar- benar ada riil dan valid.” Tegas Abu Nasir.
Masih kata Abu Nasir, yang kedua melihat langsung bagaimana keadaan sekolah, ruangan – ruanganya dan kebutuhan sarana dan prasarana serta fasilitas, ofservasi pembelajaran baik kertiban, kebersihan dan kedisiplinan siswa dan Guru. Dalam ofservasi pembelajaran itu maka kami akan masuk ke dalam kelas melihat guru langsung, bagaimana guru- guru itu memberikan proses pembelajaran kepada murid- muridnya.
Yang ketiga melakukan teknis wawancara, wawancara tersebut melalui nara sumber mulai dari Kepala Sekolah, Wakil- wakilnya tata usaha guru- guru bahkan Komite dan para wali murid juga alumni untuk di mintai data melalui wawancara kami sebagai bentuk cara memberi kebijakan atau keputusan secara profisional. Terakhir terkait dengan Angket, dan angket ini merupakan keoatian, apakah sekolah ini pernah terjadi bullying atau perundungan terhadap siswanya ,dan itu hanya kami lakukan terhadap siswa saja kurang lebih 20 siswa nantinya yang mewakili.” Ungkapnya.
REPORTER ( PENDIK )
Komentar