Kota Probolinggo Sosislisasikan Strategi Pemasaran Usaha Mikro Di Era New Normal

Berita Sidikkasus.co.id

Probolinggo – Berada di tengah kondisi pandemi wabah COVID-19, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Probolinggo melihat fase new normal sebagai peluang baru dan tantangan untuk kembali bangkit. Seperti apa strategi yang harus dipersiapkan, hal ini dibahas secara terbuka dalam giat Sosialisasi Strategi Pemasaran Usaha Mikro Kota Probolinggo Dalam Menghadapi Era New Normal pada Kegiatan Pengembangan Kerjasama Promosi dan Pemasaran Produk Usaha Mikro Tahun 2020.

Kegiatan yang digagas Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo, Rabu (2/12), digelar gedung Puri Manggala Bhakti, kantor Wali Kota Probolinggo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM, mengamanatkan penumbuhan UMKM dalam rangka membangun perekonomian nasional, berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan, pada kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan secara luas pada masyarakat, yang berperan dan berproses pada pemerataan dan peningkatan masyarakat. Serta mendorong pertumbuhan ekonomi serta berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional.

Sebagai upaya meningkatkan peran serta kelembagaan UMKM dalam perekonomian nasional, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setyorini Sayekti saat membuka seminar pagi tadi menyampaikan bahwa pemberdayaan tersebut perlu dilaksanakan oleh Pemkot. Dalam hal ini DKUPP yang bekerjasama dengan pemerintah pusat dan dunia usaha serta masyarakat secara menyeluruh, dengan cara bersinergi dan berkesinambungan. “Tentu saja (didalamnya) ada peran juga dan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” katanya.

Krisis pandemi COVID-19 ini, ia menambahkan, telah berdampak pada perubahan bisnis secara global. Mode komunikasi, pola kerja, hingga pola perilaku konsumen bisnispun berubah bahkan bergeser. Pemerintah meminta kepada para pelaku UMKM untuk mulai beralih menjajakan produk mereka ke jalur digital yang kian digemari. “Kondisi tersebut menuntut pelaku UMKM untuk cepat tanggap dalam merespons segala perubahannya,” tandasnya.

Perkembangan digital itu, menurutnya, tumbuh pesat. Dimana banyak konsumen yang lebih memilih belanja secara online dan melakukan aktivitas secara online. “Kemajuan teknologi dan ruang digital memaksa pelaku bisnis untuk merubah model bisnis yang ada dengan menawarkan cara baru untuk berinteraksi dengan pelanggan,” ujar Rini-sapaan asisten.

Dengan perkembangan kemajuan teknologi yang semakin pesat, lanjutnya, kegiatan berbisnis kini menjadi jauh lebih mudah. Ditambah dengan munculnya platform promosi seperti media sosial (medsos), yang memungkinkan strategi pemasaran bisa dilakukan secara efektif dan meminimalkan pengeluaran.

Medsos sendiri, sebutnya, dalam hal ini punya peranan penting dalam membangun brand awareness dan dapat meningkatkan kedisiplinan dari suatu merk dan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan melalui konten sebagai sarana pelayanan dan feed back bagi pelanggannya.

Diakhir statemennya, perempuan berhijab itu berharap, kegiatan semacam ini dapat meningkatkan pengetahuan dari para pelaku usaha dan memajukan potensi sekaligus eksistensi UMKM di Kota Probolinggo.

“Saya harap, DKUPP dalam hal ini juga turut mendampingi peserta mulai dari pelaksanaan pengembangan sampai dengan pendampingan pada giat monitoring dan evaluasi kegiatannya. Sehingga usaha UMKM berkesinambungan dan mampu melewati rintangan ekonomi yang ada. Semoga Allah meridhoi usaha kita,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala DKUPP Fitriawati mengatakan tujuan sosialisasi yang berakhir siang tadi adalah, memberikan bekal kepada para pelaku usaha dalam menghadapi persaingan usaha, di tengah situasi pandemi Covid-19 dan dalam menghadapi era new normal.
Giat Sosialisasi Strategi Pemasaran Usaha Mikro Kota Probolinggo Dalam Menghadapi Era New Normal pada Kegiatan Pengembangan Kerjasama Promosi dan Pemasaran Produk Usaha Mikro, DKUPP Kota Probolinggo menggandeng narasumber dari Bidang Pemasaran Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Provinsi Jawa Timur dan Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) perwakilan Jawa Timur. (Yuli)

Komentar