Berita Sidikkasus.co.id
Jakarta – Diberlakukannya kembali Genap- Ganjil di DKI Jakarta mendapat tanggapan serius dari Komite Rakyat Nasional-Jokowi (Kornas-Jokowi) bahwa pemberlakuan Genap-Ganjil justru dikhawatirkan akan menambah jumlah warga Jabodetabek terkena virus Corona (Covid-19). Hal ini dikatakan Sekjen Kornas-Jokowi, Akhrom Saleh di Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Tentunya tanggapan tersebut memiliki alasan, pertama kata Akhrom, misalnya, pemilik kendaraan yang Nomor Polisinya Ganjil pastinya akan memilih transportasi umum disaat tanggal genap. Maka potensi penularan Covid-19 tersebut bisa jadi terkena di fasilitas atau transportasi umum seperti di KRL/ Commuter Line dsbnya.
“Saya kira ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah provinsi DKI Jakarta. Sebab penularan virus corona besar potensinya difasilitas-fasilitas umum, ya salah satunya ditransportasi publik,” ujar Akhrom,
Lanjutnya, penerapan protokol kesehatan memang menjadi sebuah kewajiban, namun bukan berarti pencegahan lainnya tidak dilakukan.
“Artinya genap-ganjil justru menambah jumlah penumpang pada transportasi umum. Berbeda dengan warga yang memiliki mobil lebih dari satu, apalagi nomor polisinya ganjil genap ada,” tuturnya.
Oleh karena itu, Akhrom menegaskan agar pemprov DKI meninjau ulang kebijakan pemberlakukan kembali genap-ganjil. “Nanti kalau sudah benar-benar virus corona hilang, barulah berlakukan kembali, atau paling tidak menurun jumlah yang kena covid-19,” tutupnya.
Publisher: Teddy
Komentar