Kontribusi Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Melalui Penanaman Jenis Multi Purpose Species Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Hutan

Berita SidikKasus.co.id

MELAWI – Masyarakat sekitar hutan memiliki ketergantungan terhadap hasil hutan baik kayu maupun non kayu. Kondisi tersebut disebabkan karena mereka bermukim di sekitar kawasan hutan. Ketergantungan masyarakat tersebut tidak serta merta tanpa alasan, melainkan memang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.masyarakat sekitar hutan cenderung memiliki angka ketertinggalan di bidang ekonomi yang tinggi dan mempunyai Tingkat pendidikan yang belum memadai akan membatasi pemahaman terhadap upaya perbaikan hutan dan lahan baik dari segi pemanfaatan maupun konservasi. Hal tersebut dapat menyebabkan adanya kerusakan pada kawasan hutan karena beberapa kesalahan dalam pemanfaatannya. Dilihat dari pendapatan yang ekonomi ada,untuk itu pemerintah melalui BPDAS Kapuas melaksanakan program kegiatan RHL yang di kerjakan langsung oleh masyarakat sekitar hutan..Senin (08/08/2022).

Eko endehoy 27 tahun salah seorang pemuda Melawi yang melihat pohon petai dan jengkol yang sudah di tanam 2 tahun yang lalu
dengan adanya kegiatan RHL yang dapat meningkatkan produktifitas kawasan hutan yang sudah mengalamai kerusakan sehingga dapat bermanfaat lebih untuk masyarakat tanpa mengubah fungsi hutan yang semestinya. Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan dan memperbaiki manfaat hutan khususnya untuk masyarakat sekitar tanpa mengubah fungsi hutan dan menghasilkan jenis buah yang bermanfaat untuk pendapatan ekonomi masyarakat sekitar hutan.

Menurut Peraturan Pemerintah No 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, rehabilitasi hutan dan lahan bertujuan untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Masyarakat memandang rehabilitasi lahan sangat berdampak dari segi ekonomi dan belum melihat dari dampak lingkungannya. Ketergantungan masyarakat terhadap keberadaan hutan berkaitan dengan hal ketersediaan air dan kesuburan tanah. Oleh karena itu, masyarakat bersedia untuk menjaga tanaman yang telah ditanam melalui kegiatan RHL. Pandangan positif dari masyarakat memberi dampak baik terhadap keberhasilan program RHL khususnya kelangsungan hidup tanaman yang telah ditanam.

“Butar 31 tahun salah seorang warga Nanga Kalan kecamatan Ella hilir menyampaikan Salah satu strategi BPDAS Kapuas kegiatan RHL dalam meningkatkan ekonomi masyarakat desa hutan adalah pada pemilihan komposisi jenis tanaman yang akan di tanam sudah tepat,pengadaannya dilaksanakan berdasarkan tingkat kesesuaian kondisi spesifik lokasi dan mempunyai fungsi konservasi. Komposisi jenis tanaman terdiri dari tanaman petai,jengkol,pinang,durian dan tanaman unggulan lokal dan jenis tanaman MPTS (Multi Purpose Trees Species). Tanaman MPTS diartikan sebagai tanaman kekayuan yang bersifat multiguna karena bermanfaat dari segi ekologi maupun dari segi ekonomi, serta menghasilkan komoditas kayu dan nir-kayu, sehingga petani penggarap bisa memanfaatkan komoditas nir-kayu dari tanaman MPTS yang ditanam tanpa melakukan penebangan pohon.

Batur mengatakan bibit yang di tanam mampu memberikan pendapatan dalam jangka panjang karena tanaman jenis ini hanya dapat dipanen satu tahun sekali, sedangkan tanaman perkebunan dan pertanian merupakan jenis tanaman yang mampu memberikan pendapatan dalam jangka pendek,Jenis tanaman MPTS banyak dikembangkan masyarakat karena jenis-jenis tanaman tersebut dapat menghasilkan komoditas yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Dengan adanya startegi pemilihan jenis tanaman berupa MPTS pada kegiatan RHL maka hasil hutan yang akan di dapat petani lebih beragam dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa sekitar hutan.

Secara tidak langsung pemerintah melalui BPDAS Kapuas dengan kegiatan RHL memberikan pendapatan ekonomi masyarakat warga sekitar hutan yang akan datang dengan menanam jenis pohon yang menghasilkan manfaat untuk generasi yang akan datang.”ucap”butar.

Publish: (Sofyan/Biro Melawi).

Komentar