Konsep khas pendidikan Ponpen Al Musthofa untuk 20 Tahun ke depan

Berita sidikkasus.co.id

Banyuwangi – Dewasa ini keberadaan pondok pesantren sudah mengalami perkembangan sedemikian rupa sehingga komponen-komponen yang dimaksudkan makin lama makin bertambah dan dilengkapi sarana dan prasarananya yang sangat memadai untuk dunia pendidikan anak didiknya yang lebih di kenal dengan sebutan santri.

Pondok pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat besar dalam kemajuan Islam dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Konsep sederhana yang mengutamakan mencetak anak didik untuk menjadi lebih baik secara akhlak dan moral, menjadi daya tarik para orang tua untuk menitipkan anaknya mengenyam pendidikan pesantren.apalagi di tambah dengan gaya pendidikan modern dan umum.

Hal yang sama juga ada di pondok pesantren Al Musthofa yang berada di jalan sumberayu desa Kedung ringin Kec.Muncar.
Ponpes yang di dirikan sejak 2014 lalu oleh Kyai Ubaidil Baidowi,Lc sekaligus dalam struktur kepengurusan Yayasan Madrasah Diniyah takmiliyah ula dan taman pendidikan Al-Qur’an menjabat sebagai Ketuanya.

Didalam Pondok pesantren Al Musthofa sendiri, juga terdapat Sekolah Dasar yang statusnya sudah di samakan dan sudah terakreditasi. saat ini mempunyai jumlah anak didik sekitar 150 murid.dengan perencanaan tahun depan akan ada pula tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)nya.

Kyai Ubaidil mengatakan “”sejak awal Al Musthofa di desain dalam kurikulumnya tetap mengikuti dinas pendidikan, akan tetapi ada kurikulum tambahan khas Al Musthofa yaitu bagaimana menghadapi tantangan 20 tahun yang akan datang.seperti dari bidang teknologi yang semakin maju atau pun ilmu bahasa internasional yang kami ibaratkan sebagai jendela dunia.maka dalam praktek kesehariannya,anak didik kami biasakan dalam aktivitas sehari-hari menggunakan 3 bahasa, yakni Indonesia, Inggris, Arab.

Dengan tenaga pendidik ada 30 orang sebagai pendamping anak didik selama 24 jam.karena materi penilaian bukan hanya berbasis pada nilai raport, akan tetapi juga berdasarkan riset dan penelitian akan masa depan anak, sebagai tantangan ke depannya.untuk itulah ketika hari Sabtu dan Minggu anak didik libur, maka guru fokus memecahkan tantangan tersebut”””. ungkapnya pria lulusan Al Azhar Kairo Mesir ini.

Di akui dalam menunjang kebutuhan pendidik, untuk sementara masih mengandalkan dana Yayasan dari hasil pertanian dan ada pula sebagian bantuan donatur.
adapun kendala yang di hadapi saat ini ialah kebutuhan air bersih yang masih mengandalkan air PDAM.dengan harapan akan ada sumur bor untuk mencukupi kebutuhan santri dan warga sekitar.

Reporter : Faruk Wahyudi

Komentar