Konfercab Perdana GP Ansor Pulau Taliabu Lahirkan Pengurus Devenitif

Berita Sidikkasus.co.id

TALIABU – Senin 09/03/2020. Konfrensi Pimpinan Cabang (Konfercab) Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pultab di Aula Rakyat Desa Kilong Kecamatan Taliabu Barat Kabupaten Pulau Taliabu Maluku Utara (Malut) diikuti oleh dua kandidat calon ketua yaitu Anton Hardi dan Sumardin Udin (Bojes), namun karena mekanismenya adalah musawarah Mufakat maka menyepakati Anton Hardi terpilih sebagai ketua umum pimpinan cabang GP Ansor pultab masa Khidmat 2020-2024.

Agenda perdana Yang berlangsung selama 3 hari tersebut dibuka oleh Pemerintah Daerah yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pultab yakni Salim Ganiru, sekaligus menjadi Pemateri dalam kegiatan dimaksud.

Selain Pengurus GP Ansor Wilayah, turut hadir dalam kegiatan sejumlah Tokoh Pulau Taliabu, Aparat TNI dan Polri, serta para Peserta PKD

Saat Dikonfirmasi, pada senin, 9 maret, pukul 12.00, Anton Hardi memaparkan “Saya sangat berterima kasih kepada seluruh kader Muda Nahdatul Ulama (NU), baik senior senior dan warga Nahdhiyin lainnya. sudah memberikan kepercayaan memimpin Ansor Taliabu 4 tahun kedepan. sebab bukan hanya saya yang memenuhi syarat untuk jadi ketua pimpinan cabang. sebab ada 6 orang putra taliabu telah mengikuti pelatihan Kepimpinan Lanjutan di Pemudah Ansor. dan itu syarat utama jadi ketua cabang. saya cukup bersyukur atas Rahmat ini kerana saya bisa berkhikmad lebuh di organiasi ulama ini.
saya akan melakukan yang terbaik untuk organisasi. saya cukup kenal NU karna dari kuliah saya sudah di kader di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) walaupun pada waktu itu PMII masih independent. tapi sejarah dan ideologi serta ruh PMII kan NU. saya juga pernah ikut pelatihan Kader Penggerakan NU yang diadakan oleh PCNU kota makassar. jadi amanat ini saya terimah lahir bathin, saya akan bergerak cepat dan tepat untuk menghimpun para pemuda Taliabu untuk membesarkan NU ditaliabu. sebab mayoritas muslim di Taliabu ini amaliahnya NU. tinggal kita perkenalkan NU kepada mereka. maka otomatis akan menerima NU dengan lapang dada. tarulah muslim diTalibau sudah NU sebenarnya, tapi masih NU kultur. jadi tugas kami di PC GP Ansor Taliabu tinggal Strukturkan yang kultur” ucapnya.

“4 tahun kedepan saya akan maksimalkan dalam penguatan struktur. penguatan amaliah dan ilmu ke Aswajaan, saya sadari di Taliabu sudah ada bibit-bibit wahabian dan ideologi transnasional lainnya, ini kami amati semenjak terekspos kepublik bahwa GP Ansor melakukan kaderisasi tanggal 6-8 maret kemarin muncullah akun-akun palsu di media sosial yang sangat subjektif menyerang Ansor, yakni mempelestkan nama Ansor dengan tulisan Ensoor, Ancor. bahkan satu akun palsu berteriak bahwa taliabu dalam bahaya karena sudah masuk front penghancur islam. kami sadari bahwa mereka sudah kebakaran jenggot melihat bendera Ansor berkibar dalam kota bobong, mereka tidak sadar bahwa yang dirikan Gerakan pemuda Ansor ini adalah Ulama Besar dan di segani dimata dunia islam, KH. Abdul Wahab Hasbullah. sebagai perintis awal pada tahun 1924 dengan nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tana Air). sekaligus beliau yg memberi nama itu. nama Ansor itu diambil dari nama kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yg telah berjasa kepada agama dan segenap jiwa raga menerima dan melindungi Nabi SAW dalam urusan dakwah. dengan demikian pemberian nama Pemuda Ansor dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta teladan terhadap sikap, perilaku dan semangat Para sahabat Nabi yang mendapat predikat Ansor (Penolong serta pelindung).makanya dimana-mana pemuda Ansor melalui Bansernya selalu menjaga para ulama dalam berdakwah.
saya sangat sayangkan akun palsu itu dalam mempelestkan nama Ansor. itu bentuk profokasi yang tidak bertanggung jawab, kalau dia beragama mestinya dia taburkan perdamaian, karna islam yang dibawa Nabi SAW itu ramah bukan marah.
dia tidak sadar bahwa yang dia pelesetkan itu adalah nama memberian Nabi SAW. kalau yang dia maksudkan adalah pemuda Ansor, berarti dia tidak tahu sejarah. ingat nama pendiri dan yang memberian Nabi SAW. kalau yang dia maksudkan adalah pemuda Ansor, berarti dia tidak tahu sejarah. ingat nama pendiri dan yang memberi nama Pemuda Ansor itu adalah ULAMA yang disegani para ulama dijamannya. karena jasa beliau kita muslim seluruh dunia masi bisa menyaksiakan dan berziarah kemakam Rasulullah SAW”. Lanjutnya.

Menyadari adanya tantangan kedepan dalam mengawal dan membesarkan NU, dirinya mengaku akan menerima dan menghadapi tantangan dalam wacana penecahan Negara Dan Agama oleh oknum tertentu”sebagai kader Muda NU kami siap menerima segala resiko untuk membesarkan NU diTaliabu. jangankan berhadapan dengan wacana, dengan fisik juga kami siap jika ada gangguan dari pihak manapun, apalagi ada oknum yang membawa isu SARA utk memecah belah umat beragama dan negara, Ansor didirikan bermaksud itu membela agama sekaligus negara sebagai mana dari pemberian nama awal syubbanul Wathan (Pemuda Tana air) jadi kami siap membela tanah air kami, Indonesia” Tegasnya.

Selanjutnya, upaya sinergifitas akan dibangun bersama semua pihak, khususnya kepada pemerintah daerah, TNI, Polri dan sebagainya, guna menumbuh kembangkan kesadaran Pemuda untuk mencintai Agama dan Negara. “saya akan maksimalkan segala potensi kader, akan gandeng para senior. akan melakukan komunikasi dan konsolidasi kepemerintah setempat, baik pemda, Kepolisian dan TNI. dan akan meminta dukungam penuh dari kepala Daerah dalam membina para pemuda untuk menciptakan pemuda pemudi yang cinta agamanya sekaligus cinta tanah airnya, Alhamdulillah dengan Pelatihan kepemimpnan Dasar perdana kemarin pemda apresiasi. terbukti pak sekda yang mewakili pemda untuk buka acara selaligus membawakan materi untuk peserta”.sambungnya.

Sebagai agenda perdana, dirinya mengatakan GP Ansor dalam waktu dekat akan melakukan Diklat Terpadu Dasar sebagai tahap peningkatan Penahaman Kader, dalam memetakan ideologi Global yang terus merongrong keutuhan NKRI.”untuk memperingati Harlah GP Ansor yang ke 86 yang jatuh pada 24 April 2020 mendatang akan melakukan pelatihan lagi, tapi bukan lagi PKD karna PKD sudah kemarin, saya akan melakukan DIKLAT TERPADU DASAR (DTD) agar malahirkan para lider yang tangguh dan lebih wasdiri agar alumni DTD nanti mampu memetakan idiologi dunia dan yang ada diindonesia sekaligus mampu mengetahui dan mudah mendeteksi kelompok yg sering menggunakan juba agama demi kepentingan” Tutupnya. (Deni)

Komentar