Kondisi Jalan Yang Berdebu, Jadi Sumber Keluhan Warga

Berita Sidikkasus.co.id

Taliabu- Sabtu, 25/01/2020 kondisi jalan yang berdebu dijalur Fangahu-Kilong semakin meresahkan warga.

Salah satu Warga dusun fangahu Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Malut yakni Samrin, menceritakan bahwa pada saat belum ditimbun kondisi jalan sangat aman untuk dilewati, sebab pada saat itu badan jalan masih sering disiram oleh mobil pengangkut air.

“sebelumnya jalan ini tidak berdebu seperti sekarang, pada saat penimbunan jalan tersebut, ada mobil pengangkut air yang sering menyiram lokasi jalan yang berdebu, tatapi, sudah sekitar 2 bulan terakhir ini, aktifitas mobil sudah tidak beroperasi lagi. waktu jalan masih di timbunan dengan material sirtu, itu dia pe abu/debu tidak terlalu bayak seperti ini, nanti dorang timbun terakhir ini baru dia pe debu banyak bagini” jelas samrin. Pagi ini, Sabtu (25/01/2020)

Lanjutnya, penimbunan terakhir menurut dia, sudah mau di buat jalan dengan menggunakan aspal butas. padahal, hanya buat pengerasan saja.
” Torang kira sudah mau biking jalan aspal butas, padahal hanya di timbun deng batu kerikil saja, kemudian batu kerikil juga ganggu aktifitas warga yang melintas menggunakan motor” keluhnya.

Dia berharap Pemerintah Daerah bisa cepat menangani masalah ini, dijelaskan, apalagi masalah debu ini bisa mengancam kesehatan masyarakat nantinya.
” Kalau Pemda tidak ambil tindakan, torang bisa kena penyakit ini, jangan tunggu sudah Infeksi Pernapasan baru dorang mau siram debu ini” harapnya.

Diketahui, Pekerjaan tersebut milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kabupaten PulaubTaliabu.

Data yang dihimpun awak media ini, sebagaimana yang di lansir dari laman LPSE Kabupaten Pulau Taliabu Tahun 2019. Dengan kode tender 1336726, Bahwa Pekerjaan Peningkatan Jalan Fangahu Kilong sudah dalam tahapan Butas. Adapun besaran Nilai Pagu Paket, 3.600.000.000 (tiga milyar enam ratus juta rupiah) yang bersumber dari APBD Tahun 2019.

Sementara Kepala Dinas PUPR, Suprayidno, saat di konfirmasi via Telefon, belum dapat terhubung. Di duga Kadis sudah ganti nomor kontak akibat menghindari dari Para Jurnalis yang hendak meminta konfirmasi pemberitaan. (Deni R)

Komentar