Berita Sidikkasus.co.id
PROBOLINGGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bersama TNI/Polri melakukan kerja bakti membersihkan lumpur di lokasi rumah warga yang terdampak banjir kiriman, (10/3/2021) di Desa Kedungdalem dan Desa Dringu Kecamatan Dringu.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono selaku Kepala BPBD, Komandan Kodim 0820 Probolinggo Letkol Inf. Imam Wibowo, Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan dan Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo.
Kerja bakti ini juga melibatkan beberapa anggota dari Brigade Penolong (BP) 13.13 Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Probolinggo dan para pendamping PKH serta anggota PMI Kabupaten Probolinggo.
Berdasarkan keterangan dari BPBD Kabupaten Probolinggo menyebutkan bahwa per tanggal 28 Februari 2021, dua desa di lingkungan Kecamatan Dringu menjadi sasaran dari luapan air sungai Kedunggaleng yang bercampur lumpur. Korban dari banjir kiriman tersebut adalah Desa Kedungdalem dengan jumlah 529 Kepala Keluarga atau 1.764 jiwa dan Desa Dringu sebanyak 901 Kepala Keluarga atau 2.641 jiwa.
Banjir kiriman di wilayah Kecamatan Dringu kembali terjadi pada tanggal 8 Maret 2021 yang mengakibatkan empat desa yang terdampak banjir. Menurut data dari BPBD Kabupaten Probolinggo, Kedungdalem sebanyak 529 KK atau 1.764 jiwa, Desa Dringu sejumlah 901 KK atau 2.641 jiwa, Desa Kalirejo sejumlah 350 KK atau 1.059 jiwa dan Desa Tegalrejo sejumlah 57 KK atau 228 jiwa.
Siang harinya pada hari yang sama, Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si melakukan kunjungan sekaligus memberikan bantuan pakaian baru di Kecamatan Dringu yang nantinya diperuntukkan bagi warga yang terdampak banjir kiriman.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo menyampaikan kejadian banjir ini dikatakan banjir kiriman karena curah hujan yang tinggi di wilayah dataran tinggi. Curah hujan tersebut mengalir menuju Dringu melalui sungai Kedunggaleng dan disertai kondisi air laut pasang.
“Kami selalu berkoordinasi dengan tim yang berada di dataran tinggi untuk jangka pendeknya adalah apabila terdapat curah hujan yang tinggi di daerah dataran tinggi untuk segera dilaporkan secepatnya dengan tim yang berada di bawah agar supaya yang di bawah bisa mengantisipasi. Untuk jangka panjangnya harus ada analisa dialog diskusi antara Pemerintah Kab/Kota, Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemerintah Pusat,” ungkapnya.
Menurut Tutug, untuk kondisi tanggul yang jebol saat ini sudah dalam tahap finalisasi administrasi. Sudah ada MoU antara Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang diwakili oleh Dinas PUPR dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Dinas PU Sumber Daya Air.
Dalam waktu dekat, administrasi segera selesai dengan konteks kedaruratan belum bisa dilakukan pembangunan yang konteksnya rehabilitasi dan rekonstruksi,” jelasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo yang juga Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono meminta warga yang terdampak banjir di wilayah Kecamatan Dringu untuk tetap bersabar. “Kami menghimbau kepada seluruh ASN untuk menghimpun partisipasi, baik PNS maupun Non PNS dari seluruh masing-masing OPD dengan Gerakan ASN Peduli Banjir (Gaspur),” ujarnya.
Sedangkan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si menjelaskan bencana banjir ini belum berakhir. Selama ini segala upaya yang telah dilakukan oleh Forkopimda secara bahu membahu.
“Saya selaku Pimpinan Komisi IV DPR RI mendesak kepada Bupati khususnya Dinas Pertanian untuk menginventarisir seluruh kerusakan sawah rakyat akibat banjir,” katanya.
Untuk masalah tanggul jelas Hasan, nantinya akan didatangkan bronjong oleh Bupati Probolinggo dibantu Kodim 0820 Probolinggo, Polres Probolinggo dan BPBD Kabupaten Probolinggo melakukan aksinya. “Dengan perbaikan tanggul yang bersifat sementara nantinya dapat mengantisipasi terjadinya luapan air sungai Kedunggaleng,” pungkasnya. (yulio)
Komentar