KLAYAR BERKIBAR BANYAK PETANI TINGGALKAN LADANG

PACITAN, JKN — Kondisi ini salah satunya terjadi di sekitar Pantai Klayar, fsalah satu objek wisata yang melambung namanya dalam beberapa tahun terakhir. Banyak masyarakat di sekitar pantai ini yang memilih meninggalkan ladang pertanian mereka dan beralih menjadi pedagang di sekitar objek wisata.

Suhardi (51), mantan Ketua Pokdarwis di Pantai Klayar mengatakan setelah SBY berkunjung ke Pantai Klayar pada 2013 lalu, masyarakat petani dan peternak di Desa Sendang berlomba-lomba beralih menjadi pedagang dan juga membangun home stay.

“Mereka berlomba-lomba beralih menjadi pedagang itu, kebanyakan bukan di bidangnya, seharusnya masyarakat itu sebelumnya diberikan penyuluhan terlebih dahulu biar lebih mengerti, ilmu dan strategi dagang di tempat wisata,” ujarnya Selasa (24/07/2018)

Sebenarnya ia menyayangkan akan hal tersebut. Menurutnya sebenarnya sampai saat ini Pantai Klayar belum benar-benar bisa diandalkan secara ekonomi karena baru ramai saat akhir pekan dan libur panjang.

“Kalau hari-hari biasa banyak pedagangnya dari pada pengunjungnya, sehingga pembeli minim bahkan pengusaha home stay di sini juga merasakan hal yang sama, seperti Lebaran kemarin pengunjung ada yang menginap di rumah warga karena memang sangat ramai, tapi kalau hari-hari biasa sangat sepi,” katanya

Dalam hal ini ia pun menyarankan kepada masyarakat untuk tidak meninggalkan sektor pertanian maupun peternakan untuk menunjang ekonomi mereka.

“Dagang di Pantai Klayar ini kan pasang surut, kalau ramai ya ramai, kalau pas sepi kan kasihan juga dagangannya bisa kadaluwarsa dan akhirnya dibuang, untuk itu dari sektor pertanian dan peternakan kalau bisa jangan ditinggalkan, karena bisa menunjang pendapatan saat jualan sedang sepi,” terangnya.

Pemilik warung Elang Samudra dan juga sebagai tokoh masyarakat setempat hanya berharap kepada Dinas terkait bisa memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terutama di bidang pertanian, karena banyak lahan kosong yang tidak dimanfaatkan.

” Saya berharap dinas terkait memberikan penyuluhan, agar masyarakat bisa memanfaatkan lahan yang dianggurkan, dan supaya tidak bergantung pada jualan saja,” pungkasnya. (Slamet)

Komentar