Kisah Korban Q-Net (Part 4), Warga Kota Garut Rela Datang Ke Trenggalek Demi Iming-Iming Pekerjaan, Ternyata…

Berita Jejakkasusnews.co.id

Lumajang, JKN. Kolom komentar di grup Facebook ‘Sahabat MAS’ terus dibanjiri berbagai curhatan para korban, setelah Tim Cobra berhasil menangkap salah satu orang penting dalam bisnis QNet. Salah satu korban yang bercerita adalah akun facebook bernama Maulana Muhammad Ihsan. Pria yang mengaku dari kota Garut Jawa Barat tersebut dulu juga pernah ditipu oleh perusahaan tersebut, hingga mau jauh-jauh datang ke kota Trenggalek Jawa Timur.

Ia menceritakan berkenalan dengan seseorang dan dijanjikan sebuah pekerjaan yang bergerak dibidang pariwisata. Iapun langsung menyetujui dan mau ikut bersama pelaku ke kota Trenggalek. Dikota tersebut, ia menceritkan harus membayar uang 250 ribu Rupiah dengan alasan untuk biaya mess dan makan. Padahal sesampai di tempat yang dimaksud mess, hanya didapati ruangan kosong dengan karpet dan bantal didalamnya.

Keesokan harinya, ia menjelaskan diajak ke kota Ponorogo tepatnya di daerah Warrock. Di tempat tersebut ternyata sudah berkumpul banyak orang menggunakan baju rapi, dan iapun langsung diajak masuk kedalam ruangan. Awalnya ia dijanjikan akan diberi arahan tentang pekerjaan yang akan dilakukan, namun ternyata diberikan materi tentang bisnis Q-NET. Seusai seminar tersebut, ia pun kembali ke Trenggalek dan dijelaskan bahwa dirinya harus membayar uang sebesar 10 juta Rupiah serta diberi tenggang waktu hanya seminggu.

Bahkan, ia menuliskan bahwa perusahaan tersebut berbohong kepada keluarganya yaitu uang 10 juta Rupiah tersebut akan digunakan untuk biaya les di kampung Inggris di Pare Kota Kediri. Dirinya pun sempat meminta untuk pulang ke kota Garut setelah mendengar kabar bahwa motor miliknya di bawa kabur oleh pencuri. Namun ia tak diberikan izin oleh seniornya untuk pulang dengan alasan kasus tersebut pasti sudah di urus oleh pihak Kepolisian.

Bahkan, sandal serta snack yang ia bawa dari garut dan disimpan didalam tasnya pun raib diambil oleh mereka. Pasta gigi miliknya pun juga tak luput dari barang yang diambil dari pihak senior Q-NET.

Di akhir tulisan nya, ia berharap kepada Tim Cobra Polres Lumajang untuk membantu menemukan teman SMA nya yang telah di cuci otaknya disana yang sampai saat ini belum bisa kembali.

Dalam pernyataannya, Kapolres Lumajang, AKBP. DR Muhammad Arsal Sahban, SH., SIK., MH., MM., pria dari makassar ini mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendalami kasus tersebut.

“Di media social baik Facebook Twitter maupun Instagram, berita ini benar benar menjadi trending topic. Saya berharap kepada para korban agar melaporkan dan membawa bukti penipuan ke markas Cobra Polres Lumajang untuk memperkuat bukti-bukti yang kami perlukan. Saya meminta doa kepada masyarakat Indonesia agar kasus ini dapat kita bongkar sampai tuntas,” terang pria lulusan S3 Universitas Padjajaran angkatan tahun 2010 bidang hukum bisnis, Rabu (11/09).

Reporter: Riaman

 

Komentar