BANYUWANGI, JEJAKKASUSNEWS.ID
Berita menjadi kekuatan media massa dalam menyajikan realitas fakta/ peristiwa yang dikonsumsi khalayak. Untuk itu, dalam menulis berita, para jurnalis dituntut mampu mengontruksikan peristiwa sesuai dengan nilai nilai berita (newsvalue).
Demikian diungkapkan Dr. Kun Wazis, M.I.Kom, alumni Jawa Pos Radar Jember, salah satu pemateri dalam Diklat Jurnalistik yang digelar Majelis Pers Nasional (MPN) di Alam Indah Lestari (AIL) Rogojampi, Banyuwangi 17-19 Desember 2018.
“Ini merupakan Diklat yg menarik karena mengasah kemampuan para jurnalis untuk meningkatkan kualitas menulis di media. Dalam dunia tulis menulis, latihan adalah kunci utama agar kita semakin bagus menulis fakta,” ujar alumni Doktor Ilmu Komunikasi Fikom Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung ini.
Menurut Kun —panggilan akrabnya— rumus paling mudah menulis berita adalah 5W+1H yg dikenal sbg cara mudah menuangkan peristiwa yg didapat di lapangan menjadi berita. Rumus ini perlu dieksplorasi agar berita yg kita tulis menarik, sesuai fakta, seimbang, aktual, dan memberikan manfaat positif bagi khalayak.
“Berita itu berkaitan dg kemampuan memilih bahasa jurnalistik yg sesuai dengan fakta yang diperoleh di lapangan. Pilihan kata yang kita bahasan akan menentukan apakah realitas itu mendekati kebenaran atau tidak,” ungkap dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Pascasarjana IAIN Jember ini.
Selain itu, Diklat ini akan memperkuat jaringan komunikasi antarbudaya dalam membangun kekuatan mereka sebagai salah satu pilar penting dalam perubahan masyarakat melalui dunia jurnalistik. “Ditengah kompetisi antar media yang semakin ketat, jaringan antar wartawan menjadi penting agar dapat mewujudkan kontrol sosial, edukasi, hiburan dan informasi yang sehat.
Lebih dari itu, institusi media dapat menjalankan fungsi bisnis yang menyejahterakan bagi temen temen wartawan,” kata alumni Magister Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Soetomo Surabaya ini. (*)
Komentar