KETUM MPN MELAPORKAN BEBERAPA KASEK SMAN & SMKN BANYUWANGI KE KEJARI

Poto. H. Umar Wirohadi .SH. MM

BANYUWANGI, JKN –
Selasa,05/02/19. Setelah melaporkan beberapa Sekolah Menengah Atas dan Sekolah kejuruan di beberapa wilayah Kota/kabupaten di Jawa Timur, kini ketua Umum MPN (Majelis Pers Nasional) dan juga Mantan Alumni Lemhanas tahun 2015. H. Umar Wirohadi. SH. MM. Melaporkan beberapa Sekolah Menengah Atas dan Sekolah kejuruan baik Negeri maupun swasta ke Kejari Banyuwangi atas dugaan Rekayasa SPJ BOS & FEE PEMBELIAN BUKU TEMA & BUKU PERPUSTAKAAN, KABUPATEN BANYUWANGI Tahun 2016, 2017, 2018. Pada hari Senin, 04/02/19. Sekitar pukul 11.45. Wib dan langsung di terima Sekretaris Kejari Banyuwangi di ruang kerjanya.

 

Untuk lebih ditile terkait informasi tersebut awak media konfirmasi kepada H. Umar Wirohadi, SH.,MM di Hotel Mirah & Resort Banyuwangi Selasa 05/02/2019. Kepada awak media pria yang lebih akrab dengan sapaan nama Abah Umar itu menjelaskan alasan pelaporannya.

” Pelaporan saya ini didasari atas kecintaan saya tethadap dunia pendidikan. Dan saya yakin sekali para  orang tua menyekolahkan anak-anaknya bukan saja anaknya biar pandai saja tetapi ada pengharapan yang tinggi supaya anaknya punya budi pekerti dan akhlak yang baik. Demikian juga Pemerintah, memberikan jatah ke dunia pendidikan 20 persen dari anggaran nasional itu bukan untuk di korupsi, tetapi anggaran itu untuk meningkatkan sarana, prasarana dan juga mutu pendidikan yang ada di Indonesia ini, lebih spesifik lagi untuk mencerdaskan anak bangsa. Ayolah para penyelenggara pendidikan jangan main-main dengan anggaran itu.  Kalau memang itu haknya murid, berikan ke murid, jangan di main- mainkan, ” ujar Abah Umar dengan santainya.

Pungkasi keterangannya lebih lanjut Abah Umar menambahkan,

” Kalau budaya korupsi sudah terjadi atau dilakukan oleh insan pendidikan. Pertanyaannya anak didik yang dilahirkan nanti seperti apa, dan hama berbahaya yang namanya korupsi di negeri ini tidak akan habis – habis dibasmi karena benih – benih korupsi ditabur dan dilakukan di lingkungan oleh insan pendidikan. Atau kalau boleh saya kutip sebuah pribahasa, ” guru kencing berdiri murid kencing berlari ” dan siapa yang menabur benih pasti akan menuai buahnya, ” pungkasnya. (ted).

Komentar