Ketua PDI Perjuangan Simeulue Imbau Bupati Soal Covid-19 Lakukan Aksi Nyata

Berita. Sidikkasus.co.id

SIMEULUE – Ketua DPC PDI Perjuangan Simeulue, Rahmad SH mengimbau kepada Bupati Simeulue, Erli Hasil dalam hal mengantisipasi dan menangani Virus Covid-19 atau Corona tidak hanya pencitraan akan tetapi harus melakukan aksi nyata, implementasi konkret.

“Kita berdoa pada Allah semoga saja tidak ada yang terpapar Covid-19 di Kabupaten kita Simeulue saat ini,” demikian doa Rahmad (foto) melalui sejumlah media di Simeulue, Minggu (22/3).

Katanya kondisi saat ini jika ada kasus yang terpapar maka jadi potensi bencana besar, sebab bukan hanya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) saja yang nyawa terancam, melainkan petugas medis yang menangani di pulau itu juga rentan menjadi korban dan bahkan bisa petugas medis yang menangani menjadi kurir Covid-19 itu sendiri karena di suruh bekerja tanpa APD Standar.

Lebih lanjut Rahmad memberikan gambaran, katanya bayangkan ternyata langkah persiapan yang dilakukan oleh Bupati Simeulue Erli Hasim selama ini di lapangan dalam penyediaan alat menangani jika ada warga di Simeulue yang PDP apalagi Suspek, tidak ada yang nampak. “Zero alias Nol Besar,” jelasnya.

Katanya Dia sendiri sebelum memberikan keritikan telah penggalian informasi, termasuk membaca pernyataan Ketua Satgas Corona Kabupaten Simeulue, yang juga Kepala BPBD setempat Ir. Alihasmi bahwa ternyata untuk APD (Alat Pelindung Diri) Pakaian saja benar benar milik mereka tidak ada. “Inikan suatu fakta menyedihkan, yang ada katanya punya KKP tiga pasang, kan ironis sekali,” sebutnya.

Lebih lanjut kata Rahmad tidak adanya APD atau Pakaian Hazmat juga informasi didapatkannya dari sejumlah petugas medis setempat sebagaimana dimuat media massa hal itu sebagai indikasi nyata ucapan Bupati Erli Hasim bukan sesuatu yang pantas diapresiasi.

Bahkan para Medis mengaku pada Ketua PDI Perjuangan Simeulue, jika saja hari ini sampai ada kejadian orang yang terpapar Corona di Pulau itu. Para Medis harus bekerja menggunakan Mantel Hujan, “Sangat tidak sesuai SOP,” timpalnya lagi.

Diuraikan Rahmad selama ini Bupati Erli Hasim melalui Kabag Humas telah menyatakan Lockdown bagi WNA dan sebagian WNI dari Zona Merah daerah yang terjangkit penyakit Corona, maka melihat dari ucapan di Media seakan Bupati Simeulue sungguh sungguh, tapi realita di Simeulue saat ini menjadi seakan penyampaian Bupati Erli Hasim bicara antisipasi dan penanganan Wabah Corona seakan hanya untuk pencitraan saja.

Sisi lain: Sidikkasus.co.id menelusuri perkembangan harga pangan tersebut Senin, 23/3/2020. Pedagang pelapak seputaran pajak inpres sinabang Julfadli menjelaskan harga gula, bawang putih, bawang merah, cabe kering, bawang Bombay merangkak naik.
Hal senada juga pelapak Darmawani untuk sementara ada beberapa pangan yang naik, dia mengatakan sementara ini pas-pasan hasil jualannya, ” ramai pada pagi saja, lihat saja sepi.

(Bung Madi)

 

Komentar