Berita. Sidikkasus.co.id.
Agam sumbar – Ketua Harian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Drs. Alwisral Imam Zaidallah, M.Pd mengatakan terdapat tiga hikmah utama yang bisa diambil dari peristiwa Maulid Nabi Muhammad SAW.
Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap 12 Rabiul Awal merupakan momentum bagi umat Islam untuk menauladani akhlak Rasulullah. Maulid Nabi SAW menjadi pengingat umat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dijelaskan, Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momen memperingati hari kelahiran Rasulullah. Dengan peringatan tersebut, umat Islam sudah sepatutnya mengikuti jejak Rasulullah.
“Artinya dalam kehidupan sehari-hari, kita umat Islam tidak menyimpang dari petunjuk Nabi Muhammad SAW,” ujarnya, Kamis (29/10/2020).
Apa petunjuk itu, imbuh Alwisral, ialah Alqur’an dan hadist. Dikatakan, jika umat Islam berpegang teguh kepada dua petunjuk tersebut, maka mereka akan selalu berada di jalan yang lurus.
“Dimana, telah ditinggalkan dua pusaka sebagai petunjuk, yaitu Alqur’an dan hadist, jika berpegang teguh kepadanya, maka niscaya tidak akan tersesat,” imbuhnya.
Menurutnya, kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW dapat ditunjukkan dengan menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai dengan petunjuk Alqur’an dan hadist.
Hikmah selanjutnya, dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, maka umat Islam akan mengetahui dan memahami perjuangan Rasulullah dan mensiarkan dan menegakkan agama Islam.
“Dengan begitu, kita akan sungguh-sungguh mengamalkan tauladan beliau demi tegaknya Islam,” ucap Alwisral.
Dalam kehidupan hari ini, sambungnya, hikmah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah meniru akhlak insan terbaik dalam segala aspek kehidupan dan aktualisasi diri.
“Rasulullah adalah makhluk ciptaan Allah yang terbaik, jadi kita sebagai umat beliau sudah sepatutnya meniru akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari, itulah hikmah sebenarnya dari Maulid Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
(Anto)
Komentar