Keterbatasan Lahan Pertanian Tidak Menyurutkan Semangat Pembinaan Di Lapas Banyuwangi

Foto : Pertanian

BANYUWANGI – JKN,

Lapas Banyuwangi terus meningkatkan Pembinaan pertanian kepada para WBP ( warga binaan pemasyarakatan),Walaupun dengan keterbatasan lahan Tidak membuat surut warga binaan untuk di bina dalam hal bercocok tanam.

Dengan lahan seluas 4 kali 30 meter telah dimanfaatkan untuk bercocok tanam seperti Sayur sawi,Brokoli,terong,Edamame,dan cabai . Semua ini di lakukan untuk pembinaan bagi WBP lapas banyuwangi,supaya lebih berkreatifitas lagi.

Lapas Banyuwangi terus meningkatkan pembinaan terhadap WBP.setiap hari warga binaan di beri kesibukan,tujuanya supaya warga binaan kelak di masa tahannanya habis warga binaan sudah memiliki keahlian ,ketrampilan untuk dirinya sendiri dan juga untuk masyarakat.

Tanaman-tanaman tersebut ditanam dan dipelihara oleh para warga binaan pemasyarakatan Banyuwangi.

Kalapas banyuwangi ketut akbar herry achjar mengatakan Tak membutuhkan lahan luas untuk menanam produk pertanian. Tanaman pertanian hanya ditanam sisa lahan yang ada di dalam Lapas.”walaupun lahan dengan ukuran 4 kali 30 meter kami tidak patah semangat untuk memberikan pembinaan kepada warga binaan pemasyarakatan yang ada di banyuwangi.”ungkapnya

Hasil panen rencananya akan dijual ke pasaran. Selain didistribukan tanaman tersebut akan dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan di dalam lapas.

Akbar menambahkan adanya pembinaan pertanian tersebut dapat menambah penghasilan saat bebas dari masa tahanan. Akbar ingin warga binaan lapas banyuwangi setelah bebas nanti ilmu yang di dapat selama dalam masa tahanan di lapas banyuwangi kelak bisa diterapkan dikampungnya.

Danang warga kecamatan srono yang tersandung kasus 378 (penipuan) telah menjalani 2 tahun masa hukuman. Baginya kegiatan bercocok tanam merupakan hal yang biasa saat belum masuk penjara.

“Tidak ada kendala saat mendapat pelatihan ini. Karena sebelumnya juga senang bercocok tanam,” tutur danang

Menurutnya, adanya program tersebut dapat menambah penghasilan saat bebas dari masa tahanan. Dirinya ingin ilmu yang didapat dapat diterapkan dikampungnya.

“Kebetulan kampung saya di pedasaan. Jadi saya ingin dengan ilmu yang saya punya bisa menyejahterahkan masyarakat,” tukasnya (ari/humas)

Komentar