Berita sidikkasus.co.id
KUKAR : Patut di teladani rasa kebersamaan Kerukunan Keluarga Bonggakarodeng dalam membangun kerukunan di lingkungan bermasyarakat yang beraneka ragam suku, budaya adat dan agama di kabupaten Kutai Kartanegara provinsi Kalimantan Timur.
” Di mana Bumi Kita Pijak Di situ Langit Kita Junjung ” pokok dasar prinsip itulah Kerukunan Keluarga Bonggakarodeng yang berasal dari Toraja selalu menerapkan dalam hal kerukunan di kehidupan sehari-hari baik sesama suku Toraja, suku asli Kutai maupun suku lain nya yang tentunya berbeda adat budaya dan agama.
Dari prinsip tersebut di atas Kerukunan Keluarga Bonggakarodeng selalu berpegang teguh dan mengamalkan Semboyan Pancasila yaitu Bhineka Tunggal Ika menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI )
Di gedung pertemuan yang berada di desa Loa Duri Ulu kecamatan Loa Janan kabupaten Kutai Kartanegara provinsi Kalimantan Timur,
Kerukunan Keluarga Bonggakarodeng salah satu dari sub Ikatan Keluarga Toraja ( IKAT ) di provinsi Kalimantan Timur ini mengadakan kegiatan Halal Bihalal yang bertajuk ” MERAJUT HARMONI DAN KEBERSAMAAN DALAM KERAGAMAN, SIANGGA, SIKAMALI,
SITIROAN, NA SIANGKARAN” dengan mengundang Tausiah hikmah Halal Bihalal Ustadz H. Gusti Dzulkifli, S.Pd.I pada Sabtu ( 11/5/2024 ).
Selain anggota dan pengurus Kerukunan Keluarga Bonggakarodeng wilayah Samarinda dan sekitarnya juga hadir para tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama desa setempat dalam kegiatan acara Halal Bihalal tersebut.
Hadir juga Ketua IKAT sektor Loa Janan dan Dewan Penasehat Kerukunan Keluarga Bonggakarodeng wilayah Samarinda dan sekitarnya.
Dalam sambutannya Ketua Kerukunan Keluarga Bonggakarodeng wilayah Samarinda dan sekitarnya, Swingli Allobarani menjelaskan bahwa toleransi antar manusia dalam kehidupan bermasyarakat perlu adanya keseimbangan, dan berharap untuk selalu menjaga kerukunan dalam kehidupan dengan damai.
Mohammad Assang selaku Kades Loa Duri Ulu kecamatan Loa Janan kabupaten Kutai Kartanegara mengapresiasi tentang kerukunan antar manusia walaupun berbeda suku, budaya adat dan agama dengan harapan masyarakat tetap kondusif dan minta dukungan kerukunan antar umat beragama jangan sampai terpancing dengan isu-isu yang tidak benar guna mendukung pembangunan IKN dan program pembangunan Pemerintah Daerah Kutai Kartanegara.
Ketua IKAT sektor Loa Janan, Nathan Lilin, SH menuturkan kita tidak bisa melihat latar belakang yang terpenting kerukunan dalam satu wadah kita harus saling menghargai dan mendukung demi persatuan bangsa dan negara dan berharap Kerukunan Keluarga Bonggakarodeng bisa di jadikan contoh untuk warga lain dan tauladan untuk masyarakat sekitar dan mengucapkan Selamat Idul Fifri meskipun terlambat.
Ketua Dewan Penasehat Kerukunan Keluarga Bonggakarodeng wilayah Samarinda dan sekitarnya, H. Saparudin Pabonglean, S.Ag, M.Pd mengapresiasi sekali atas terlaksana nya acara ini khususnya pada panitya yang telah berupaya maksimal demi suksesnya kegiatan Halal Bihalal tersebut. Bahwa pada prinsip budaya Toraja dimana bumi kita pijak di situlah langit kita junjung, prinsip-prinsip ini jangan hanya jadi simbolis tapi wujudkan sesuai dengan arti dan maknanya. Sehingga dalam bermasyarakat kita rukun dan damai karena saling menghargai sesama umat manusia.
Sebelum acara di tutup dengan do’a, dengan singkat dan padat Ustadz H. Gusti Dzulkifli, S.Pd.I memaknai hikmah bahwa halal-bihalal merupakan bentuk Silahturahmi dari silahturahmi bisa menghadirkan prinsip kebersamaan dan kerukunan. Sangat luar biasa kerukunan dari keluarga Bonggakarodeng ini ibarat uang kalau rusak dan kusam warnanya dan robek itu tidak laku karena tidak layak untuk belanja jadi itu salah satu contoh kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. (Giant)
Komentar