Berita sidikkasus.co.id
Agam Sumbar – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam Sumatera Barat dr. Hendri Rusdian, M.Kes meminta kepada petugas kesehatan dan masyarakat untuk melakukan antisipasi secara bersama-sama, tentang penyebaran dari penyakit Monkeypox atau cacar monyet di Kabupaten Agam.
Saat konfirmasi di Lubuk Basung Sabtu 3/9/2022, dr. Hendri mengatakan bahwa memang sampai saat ini kasus Monkeypox belum ada di Kabupaten Agam, akan tetapi tentu perlu dilakukan upaya-upaya sedini mungkin oleh petugas kesehatan bersama masyarakat agar penyakit cacar monyet ini tidak merebak.
Menurut dr. Hendri, antisipasi yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah bagaimana dalam kehidupan sehari-hari menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan tetap melaksanakan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan cuci tangan.
Sementara kepada petugas kesehatan dr. Hendri menghimbau, untuk melaporkan jika menemukan kasus sesuai kriteria monkeypox, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan klinis guna menegakkan diagnosa monkeypox, melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai tanda gejala, penularan dan pencegahan penyakit monkeypox, melakukan kontak traching apabila ada kasus konfirmasi monkeypox, dan agar petugas mengunakan APD lengkap dalam menanggani kasus suspek monkeypox.
Hendri menjelaskan bahwa penyakit monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis) melaui dua mekanis penularan, yaitu dari binatang ke manusia dan dari manusia ke manusia.
Penularan dari binatang ke manusia bisa melalui kontak cairan tubuh binatang yang terinfeksi atau melalui gigitan, sementara penularan melalui manusia adalah kontak langsung melalui cairan tubuh seperti droplet atau percikan air liur dan lesi pada kulit pasien yang terinfeksi monkeypox, “paparnya.
Adapun gejala dari penyakit monkeypox adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan serta pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) yang menjadi pembeda dengan cacar air, sedangkan masa inkubasi dari penyakit ini 5 – 21 hari.
Hendri menuturkan, jika ada masyarakat yang terpapar cacar monyet tidak perlu cemas dan panik, upaya penanganan yang harus dilakukan adalah isolasi secara mandiri. Langkah isolasi diri ini menjadi upaya agar meminimalisasi penyebaran virus cacar monyet kepada orang sekitar dan melapor kepada petugas kesehatan atau Puskesmas terdekat.
Pencegahan utama dari monkeypox atau cacar monyet adalah menghindari kontak langsung dengan hewan primata dan pengerat, seperti monyet dan tupai, dan menghindari kontak dengan orang-orang yang sedang terinfeksi cacar monyet, “ungkapnya. (Syafrianto Kabiro Kab.Agam)
Komentar