Berita sidikkasus.co.id
Probolinggo – RW 1 Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo berhasil meraih prestasi dengan mendapatkan apresiasi sebagai Proklim Utama 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Sedangkan dua kelurahan lain mendapat sertifikat Proklim 2020 yaitu Kelurahan Jrebeng Wetan dan Kelurahan Wiroborang.
Penyerahan penghargaan secara virtual di aula pertemuan Dinas Lingkungan Hidup dihadiri Wawali Mochammad Soufis Subri didampingi Kepala DLH Rahmadeta Antariksa, Kabid Pengendalian Pencemaran Kemiteraan Lingkungan Hidup (P2KLH) Suciati Ningsih dan sejumlah masyarakat penerima prestasi di bidang lingkungan tersebut.
“Alhamdulillah lagi-lagi Kota Probolinggo mendapatkan prestasi langsung tingkat nasional, RW 1 Kelurahan Pilang Kacamatan Kademangan. Kota Probolinggo termasuk daerah yang cukup memperhatikan ketangguhan lingkungannya, termasuk ketangguhan iklimnya,” ujar Subri usai menyaksikan vidcon.
“Wali Kota punya perhatian yang cukup serius terkait lingkungan di Kota Probolinggo. Harapannya adalah masyarakat sebagai pelaku harus betul-betul aware tidak hanya pemerintah kota saja. Mari bersama-sama seluruh masyarakat di Kota Probolinggo memperhatikan lingkungannya, agar limgkungan ini dapat kita serahkan pada anak cucu kita nanti,” ajaknya.
Sementara itu Kepala DLH Rahmadeta didampingi Kabid P2KLH Suciati Ningsih menjabarkan fungsi proklim mengutamakan pada pemberdayaan masyarakat terhadap penguatan untuk iklim dan adaptasi terhadap lingkungan. “Ketahanan masyarakat terhadap pengelolaan lingkungannya, penutupan vegetasi alam juga pengolahan sampahnya,” jelas Suci.
Suci menambahkan, untuk implementasi Proklim Utama RW 1 Kelurahan Pilang adalah mereka memiliki bank sampah bagus, pengelolaan lingkungan bagus, masyarakatnya sudah sadar terhadap lingkungannya. “Pengurangan emisi gas rumah kaca dengan menggunakan energi alternatif, seperti penggunaan sinar matahari, energi angin mulai masyarakat terapkan dan dilakukan,” urainya.
Selain itu, Jrebeng Wetan menerapkan pengolahan bank sampah secara mandiri, ketahanan pangan dan penghijauan, tidak melakukan pembakaran sampah, menanggulangi banjir dan memiliki resapan air (biopori), memanfaatkan air tadah hujan. (Yuli)
Komentar