Keluarga Korban Pembunuhan Bocah 4 Tahun Unjuk Rasa Depan PN Sumenep Minta Pelaku Dihukum Mati

Berita sidikkasus.co.id

SUMENEP – Ratusan warga serta Keluarga korban pembunuhan terhadap bocah berusia 4 tahun beberapa pekan lalu gruduk Pengadilan Negeri Sumenep.

Kedatangan ratusan masyarakat tersebut menuntut agar pelaku pembunuhan yang dianggap sadis itu dihukum mati. Senin, (30/8/2021)

Pantauan Media Sidikkasus.co.id, Kordinator lapangan berorasi ditengah-tengah aksi didepan pintu utama Pengadilan Negeri (PN) Sumenep, dan menyampaikan bahwa kedatangan mereka menuntut agar pelaku pembunuhan dihukum mati.

” kami datang kesini menuntut agar Pengadilan Negeri (PN) Sumenep menvonis mati pelaku pembunuhan,” terang Ali Mahsum

Disinggung soal aksi apakah hanya sampai disini saja, dia menambahkan,Kami akan terus melakukan aksi seperti ini saat pelaku disidang, sampai pelaku pembunuhan terhadap bocah yatim itu benar-benar mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.” Tandasnya

Adapun Khofifah, kakak sepupu korban pembunuhan bocah yatim bernama Selfi Nor Indasari (SI) meminta penegak hukum memberikan hukuman yang berat kepada pelaku, bahkan minta pelaku dihukum mati.
Keluarga korban tersebut menyampaikan permintaannya sambil bercucuran air mata di tengah aksi unjuk rasa warga Desa Tambaagung Ares, Kecamatan Ambunten pada sidang pemeriksaan saksi kasus pembunuhan bocah yatim di Pengadilan Negeri Sumenep, Senin (30/8/2021) siang.

“Saya meminta Majelis Hakim untuk menghukum pelaku seberat-beratnya. Bahkan saya bersama keluarga korban minta dihukum mati.
Dia anak yatim Mas, Saya tidak terima adik saya (Indah) dibunuh secara tidak manusiawi. 4 hari baru ditemukan didalam sumur tentu tidak terima jika pelaku hanya dihukum 15 tahun,” ujar Khofifah.

Di tempat yang berbeda Kasat Shabara, Polres Sumenep, AKP Abd. Mukid, SH., saat dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya sudah menerjun belasan personel dilibatkan dalam pengaman.
Namun aksi ini dadakan dan tidak ada pemberitahuan, dan kami dikasih tau pihak pengadilan bahwa ada aksi,” jelas AKP Abd Mukid,SH.

“Sekitar 15 Personel dilibatkan dalam pengaman aksi tersebut, dan mereka lakukan aksi damai sehingga berjalan dengan kondusif,” tambahnya

Informasi yang dihimpun Media ini bahwa sidang pembunuhan terhadap bocah korban pembunuhan sadis itu sudah memasuki sidang ketiga yang dilakukan secara Virtual mengingat masih nuansa PPKM.

Sebelumnya, beberapa pekan lalu telah terjadi pembunuhan terhadap bocah berusia 4 tahun dan mayatnya dibuang kedalam sumur dalam keadaan terbungkus karung, tepatnya di Kecamatan Ambunten, kabupaten Sumenep, Madura, Jawa timur.

Kemudian dari hasil penyelidikan, Pihak Polres Sumenep menetapkan tersangka satu orang dengan inisial SL yang masih ada ikatan keluarga dengan korban.

(Maman)

Komentar