BANYUWANGI, JKN – Rabu 29 Agustus 2018.Meski sering dikabarkan mendapat tentangan dari berbagai daerah di Indonesia, gerakan #2019 Ganti Presiden akan digelar di Banyuwangi pada hari Rabu, 05 September 2018.
Seperti isi surat pemberitahuan yang diajukan ke Polres Banyuwangi, tokoh nasional #2019 Ganti Presiden akan dihadiri oleh Neno Warisman.
Kelompok yang dipromotori oleh Amrullah, Yunus Wahyudi, dan Holili tersebut akan menghadirkan massa sekitar 5.000 orang yang akan turun ke lapangan.
Disebutkan, Neno Warisman bakal didapuk sebagai oratornya.
“Ini ijinnya sedang kita urus, sekarang mau kita ajukan ke Intelkam,” terang Holili, aktivis LSM asal Ketapang, Kalipuro, Rabu (29/8/18).
Eko Sukartono dan Soni Agus Setiawan, sebagai kelompok kontra dari massa #2019 Ganti Presiden juga mendatangi Polres Banyuwangi guna mengurus perijinan
Kehadiran dua kubu berseberangan ini sangat mengejutkan. Tak ingin ada gesekan, proses pengajuan ijin pun dipisahkan.
Menurut Eko Sukartono, pihaknya akan melakukan antisipasi Gerakan 2019 Ganti Presiden dengan menerjunkan massa di dua titik.
Lokasi itu adalah Gedung Wanita dan Bandara Banyuwangi.
“Kita terjunkan masaa di masing-masing titik dengan jumlah kurang lebih 500 orang,” ungkap pentolan LSM Rejowangi yang juga tergabung dalam Aliansi Rakyat Banyuwangi (ARB) ini.
Kata Mbah Eko, panggilan akrab mantan wakil ketua DPRD Bsnyuwangi dari Fraksi Golkar yang kini menjadi politisi PDIP ini, bandara menjadi salah satu konsentrasi massa kontra #2019Ganti Presiden# guna menghadang Neno Warisman supaya tidak bisa datang di lokasi acara.
Dengan harapan Banyuwangi akan tetap kondusif dan tidak menjadi ajang gerakan yang mengancam kedamaian yang sudah ada.
“Persoalannya yang didatangkan adalah Neno Warisman. Jadi dia menjadi fokus kita untuk diantisipasi,” tukasnya.
Kelompok kontra yang datang ke Polres ini melibatkan enam lembaga.
Menurut Soni Agus Setiawan, selain LSM Rejowangi adapula ISRI, GMNI, KBM, ARB, Hurak, dan Lemlit MP yang sepakat menghadang gerakan bertagar 2019 Ganti Presiden.
“Kami menghendaki Banyuwangi tetap aman, makanya kita lakukan penghadangan,” ungkap relawan Jokowi Jawa Timur.
Sementara itu, Wakapolres Banyuwangi Kompol Oskar Syamsuddin membenarkan ada dua kelompok yang datang ke Polres Banyuwangi mereka sama-sama diterima baik oleh petugas.
“Adanya situasi seperti ini kita lebih mengedepankan kepentingan umum. Bila tidak kondusif akan kita jadikan pertimbangan pihak keamanan. Tentang diberi ijin atau tidak menunggu nanti,” tegasnya.(Heri).
Komentar