Kedutaan Uzbekistan Rayakan Hari Kemerdekaan ke-30 Secara Virtual

Berita Sidikkasus.co.id

Jakarta – Hari Kemerdekaan Republik Uzbekistan diperingati pada tanggal 1 September, pasca keruntuhan Uni Soviet pada tahun 1991 dan munculnya Republik Uzbekistan sebagai negara merdeka di peta dunia.

Hari Kemerdekaan yang dikenal sebagai Mustaqilligi Kuni dalam Bahasa Uzbek umumnya dirayakan dengan kembang api, parade militer, upacara peletakan karangan bunga, dan kegiatan hiburan seperti musik dan tarian tradisional. Namun dikarenakan pandemi masih merebak, banyak kegiatan perayaan yang dibatasi.

Di Jakarta, dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Uzbekistan ke-30, Kedutaan Besar Republik Uzbekistan di Jakarta menggelar acara peringatan secara daring melalui kanal YouTube Kedutaan Uzbekistan.

Perayaan virtual tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Uzbekistan dan lagu Kebangsaan Indonesia, dilanjutkan dengan berbagai sambutan dan pesan positif dari mitra- mitra baik Uzbekistan, dan diakhiri dengan presentasi tentang Uzbekistan dan pertunjukan kebudayaan Uzbekistan.

Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Ulugbek Rozukulov mengatakan bahwa sejak awal kemerdekaan Uzbekistan, Indonesia merupakan salah satu mitra penting di wilayah Asia Tenggara.

“Kedua negara telah menyelenggarakan berbagai inisiatif bersama serta dukungan yang saling menguntungkan pada tingkat bilateral maupun multilateral,” tegas Dubes yang fasih berbahasa Indonesia ini.

Dubes yang bertugas sejak April 2018 ini menyebut bahwa Uzbekistan secara historis memainkan peran sentral dalam mengembangkan peradaban Islam. Terdapat ribuan monumen dan peninggalan sejarah Islam di negeri kelahiran Imam Bukhari ini.

Ia kemudian menekankan seraya mengutip Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev “Harta karun ini [yang berada di Uzbekistan] bukanlah milik Uzbekistan semata, akan tetapi milik seluruh umat manusia.”

Tidak lupa menyampaikan rasa hormat Beliau kepada Presiden Pertama Indonesia, yang pada bulan Juni lalu diperingati sebagai tahun ke-120 Soekarno. “Tahun ini juga, Indonesia telah merayakan ulang tahun ke-120 Presiden Soekarno. Memanfaatkan kesempatan baik ini, izinkan menyampaikan rasa hormat saya yang mendalam kepada sosok luar biasa ini,” sambungnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno mengatakan sektor pariwisata, kedua pemerintah telah bekerja secara efektif.

“Dalam sektor pariwisata, kedua pemerintah telah bekerja secara efektif untuk menghapus hambatan visa bagi turis- turis kita (Indonesia dan Uzbekistan). Hal ini menghasilkan kebijakan rezim bebas visa untuk kedua negara pada tahun 2018,” sebutnya.

Wakil DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan, Rachmad Gobel mengajak kerja bersama demi menciptakan dunia yang adil, sejahtera, dan damai untuk seluruh umat manusia.

“Mari kita kerja bersama demi menciptakan dunia yang adil, sejahtera, dan damai untuk seluruh umat manusia. Dalam rangka ini, Indonesia dan Uzbekistan dapat bekerja sama untuk memperkuat kemitraannya di semua bidang, termasuk budaya, ekonomi, dan pariwisata,” terangnya.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI Fadli Zon mengatakan Uzbekistan telah mencapai kemajuan luar biasa.

“Pasca kemerdekaan, Uzbekistan telah mencapai kemajuan luar biasa dalam memperkuat nilai-nilai demokrasi, hubungan ekonomi, serta dalam membangun komitmennya guna menciptakan masa depan yang damai dan sejahtera,” pungkasnya.

Rektor Universitas Gunadarma sekaligus Brand Ambassador Uzbekistan- Indonesia, Eko Sri Margianti mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan.

“Selamat hari kemerdekaan! Saya berdoa dan berharap kebahagiaan dan kelancaran untuk Uzbekistan di tahun-tahun mendatang. Sekali lagi, selamat dan semoga Tuhan selalu bersama kita,” harapnya.

Dalam peringatan virtual tersebut juga dipaparkan presentasi tentang Negara Uzbekistan, kuliner dan makanan tradisionalnya, sejarah dan kebudayaannya, serta ilmuwan-ilmuwan besarnya yang lahir dari rahim negeri bekas pecahan Uni Soviet itu. Rangkaian seremonial diakhiri dengan pertunjukan menarik seni musik dan tarian tradisional Uzbekistan.

Editor Redaksi Sidikkasus

Komentar