Kapolres Lumajang Pimpin Olah TKP Pembunuhan Akibat Isu Dukun Santet

Berita Sidikkasus.co.id

Lumajang – Kapolres Lumajang pimpin Olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) pembunuhan terhadap MURSAM (64 Tahun) warga Dusun Curah lapak, Desa Kalidilem, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, Jawa timur (Jatim), Senin (18/11).

Motif pembunuhan menurut para warga sekitar karena Bapak Mursam (63 th) diduga seorang Dukun santet yang sangat meresahkan warga. Dirinya terbunuh dengan luka bacok pada leher kiri dan punggungnya yang membuat Mursam tewas.

Kepala Desa (Kades) Kalidilem Bapak Abdullah menjelaskan, sejak dulu Mursam sudah diduga sebagai penganut ilmu Hitam oleh warga sekitar, “pak Mursam pada 2006 pernah di sumpah pocong karena diduga sebagai dukun santet oleh warga sekitar. Isu ini sudah tenggelam namun muncul kembali pada 2014 dan dilakukan kembali pengambilan sumpah pocong. Ketika akan dilangsungkan sumpah tersebut, warga mulai ragu dan tidak jadi melaksanakan pengambilan sumpah tersebut,” ujar Abdullah.

Kapolres Lumajang, AKBP DR. Muhammad Arsal Sahban, S.H., S.I.K., MM., M.H., menjelaskan, “dugaan kami motif pembunuhan terhadap korban karena adanya isu sebagai dukun santet. Ada beberapa peristiwa kematian warga yang dikaitkan dengan keberadaan korban pada saat itu. Tapi hal ini tentu tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Isu dukun santet seringkali muncul karena ketidaksenangan kepada seseorang. kita tidak boleh main hakim sendiri. Pelaku pembunuhan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Penyidik Tim Cobra Polres Lumajang akan mencari pelakunya”

“melihat dari luka bacoknya, dugaan kami korban di bacok menggunakan clurit. Perlukaan yang lebar dan cukup dalam di area leher dan punggung mengindikasikan kalau korban di bacok dari arah belakang menggunakan clurit,” ucap Arsal yang menghabiskan masa kecilnya di desa kecil di Kalosi – Enrekang, Sulawesi Selatan.

Perlu di ketahui, Mursam (63 th) ditemukan tak bernyawa pada tanggal 16 Nopember 2019 sekira pukul 22.45 Wib dalam keadaan terdapat luka bacok di leher dan punggungnya.

Dalam Olah TKP ini terdapat 7 posisi letak korban dan letak perlukaan korban yang diambil oleh Tim Cobra Polres Lumajang. (Ria)

 

Komentar