Berita sidikkasus.co.id
SUMSEL – Pengguna internet meningkat signifikan hingga 40%. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukaan ada pergeseran konsumsi internet dari kantor ke kantor hingga ke kawasan permukiman.
Meski begitu, catatan Kantor Berita Sidikkasus.co.id Sumatera Selatan (Sumsel) mengungkap ada kejahatan siber dalam kasus penipuan meningkat tajam dan menyasar pembelanjaan medis hingga kebutuhan sehari-hari.
Kepala Kantor Berita Sidik Kasus Sumatera Selatan Adeni Andriadi mengatakan, pengetahuan minim akan keamanan daring, merupakan potensi besar untuk terjadinya kejahatan penipuan dengan teknik memanipulasi psikologis (magis).
Teknik semacam itu menyasar para pengguna yang tidak waspada dalam bertransaksi daring dan memancing korban untuk memberikan informasi pribadi seperti nomor rekening, nomor kartu ATM bahkan bisa sampai password dan nama ibu kandung. Biasanya pelaku menggunakan modus iming-iming atau mengatasnamakan lembaga resmi dari pemerintah.
“Teknik ini bersifat sederhana, tidak perlu meretas sistem tapi dampaknya sangat diluar dugaan. Kami mengamati selama masa pandemi penipuan jenis ini tetap ada dan kian melonjak tajam.
Mereka biasanya mengatasnamakan aplikasi tertentu atau lembaga tertentu, kalau dulu modusnya mama minta pulsa atau saudara sedang sakit,” katanya.
Kepala Kantor Berita Sidik Kasus Sumatera Selatan Adeni Andriadi mengungkapkan, untuk mengantisipasi hal semacam itu, Kantor Berita Sidik Kasus Sumatera Selatan telah berkomunikasi secara luas dengan para pemangku kepentingan dan pemilik platform.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kerahasiaan data pribadi,” ujarnya.
Dari sisi regulasi, Kantor Berita Sidikkasus.co.id di Sumatera Selatan mendorong adanya Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi yang akan segera dibahas di DPR agar ekosistem keamanan digital di Indonesia bisa diperkuat.
“Kita dorong agar draft RUU segera diserahkan dan bisa di inventarisasi agar masalah ini bisa segera dibahas,” kata orang nomor satu di Kantor Berita Sidik Kasus di Sumatera Selatan itu.
Sementara itu, dari penyedia platform, berbagai inovasi telah dilakukan untuk menjamin data pengguna agar tidak disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggungjawab.
Gojek misalnya, mengembangkan Gojek Shield, yaitu teknologi keamanan kelas dunia yang akan menjamin keamanan pengguna saat menggunakan aplikasi Gojek.
Adeni Andriadi mengatakan, Gojek Shield bukan hanya melindungi konsumen, tapi juga merchant dan mitra Gojek dari potensi kebocoran keamanan data pribadi.
“Penerapan Gojek SHIELD memungkinkan adanya perlindungan keamanan berlapis melalui penerapan verifikasi PIN, dan tidak kalah mutakhir adalah intervensi chat berbasis artificial intelligence, guna mencegah aksi penipuan bermodus manipulasi psikologis,” ujarnya.
Gojek juga menggelar kampanye dengan tujuan mengedukasi masyarakat soal aktivitas daring.” tutupnya.
Tim Kreatif Kantor Berita Sidik Kasus Sumatera Selatan
Komentar