Kader Posyandu Ikut Gencarkan Vaksinasi untuk Lansia

Berita Sidikkasus.co.id

PROBOLINGGO – Keberadaan kader posyandu sebagai sebagai salah satu bagian dari sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan. Kader adalah ujung tombak pelayan kesehatan yang merupakan perpanjangan tangan puskesmas. “Keberadaan kader posyandu, dengan 5 kegiatannya yang dikenal dengan panca krida posyandu. Yakni, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, peningkatan gizi dan penanggulangan diare,” terang Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes P2KB Yusminingsih dalam laporannya, Rabu (10/11).

Kader posyandu balita dibagi dalam dua kelompok pelaksanaannya. Hari pertama sebanyak 110 orang kader dan hari kedua diikuti sebanyak 108 orang kader yang diadakan Dinkes P2KB Kota Probolinggo. Hari pertama kader posyandu Kecamatan Kanigaran dan Kecamatan Kedopok mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas, selanjutnya hari kedua giliran kader posyandu Kecamatan Wonoasih, Kecamatan Kademangan dan Kecamatan Mayangan.

Di awal sambutannya, dr NH Hidayati menanyakan pada para kader. “Apa sudah divaksin ini ibu-ibu semua?,” tanyanya. Tentu saja, pertanyaan itu dijawab serentak para kader, “sudah” jawabnya serentak. Ia bersyukur telah berkumpul kembali dengan para kader setelah sekian purnama terlewati. “Meskipun berpisah dibagi dua kelompok, yang penting kita bisa bertemu, berkumpul dan bersilaturahim disini,” bukanya.

Menurutnya, kader posyandu merupakan figur dari masyarakat yang ada di Kota Probolinggo. “Mohon bantuan ibu-ibu sekalian jika ada kendala pelaksanaan vaksinasi, untuk bisa mendatangi puskesmas atau konsultasikan dengan para kader,” harapnya.

Ia menjelaskan bahwa posyandu merupakan kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh tenaga kesehatan dari puskesmas. Posyandu merupakan salah satu bentuk (UKBM) yakni, Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat. “Tidak hanya tenaga kesehatan saja yang memajukan posyandu, tetapi masyarakat juga mempunyai peranan penting,” urainya.

Karena itu, dalam posyandu memiliki prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat yang diharapkan banyak keterlibatan pihak-pihak lainnya seperti peranan PKK, kelurahan, Kemenag agar saling membantu keberadaan posyandu balita.

Ya, tidak hanya mengulas soal keberadaan dan peranan posyandu balita, dr NH Hidayati pun mengulas soal capaian vaksinasi lansia. Diakui olehnya, rendahnya capaian vaksinasi lansia yang masih sekitar 40,7 persen itu yang seharusnya minimal 70 persen, tentu dibutuhkan upaya kerja keras para kader.

Menurutnya capaian yang masih kurang sekira 4.910 orang lansia harus digencarkan oleh para kader posyandu. “Kita asumsikan kurang lebih 5.000 (orang lansia yang belum divaksin), untuk 5 kecamatan. Masing-masing kecamatan ada 1.000 orang lansia, berarti dibutuhkan untuk satu kecamatan ada 200 orang lansia dengan 5-6 kelurahan yang ada di kecamatannya,” jelasnya.

Diharapkan dengan keberhasilan pencapaian vaksinasi lansia sebesar 70 persen itu, meningkatkan status PPKM Kota Probolinggo dari level 3 turun menjadi level 1. Hal ini tentu dapat mendukung kegiatan-kegiatan lainnya dalam kehidupan. Tidak hanya peran kader posyandu saja, sinergi dengan tiga pilar lainnya, seperti TNI-Polri dan pihak kelurahan dan kecamatan untuk mengedukasi dan mensosialisasi vaksinasi untuk para lansia.

Selain mendapatkan hiburan pada pelaksanaan outbound, para kader posyandu balita juga mendapatkan materi seperti peran kader dalam penurunan stunting di Kota Probolinggo dan posyandu sebagai lembaga kemsyarakatan desa / kelurahan (LKD) di era pandemi COVID 19. (Yuli)

Komentar