Berita Sidikkasus.co.id
Probolinggo – Hingga akhir Desember 2020, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo berhasil mengumpulkan dana Zakat, Infaq dan Shodakoh (ZIS) sebesar Rp 4.084.040.949 dari target sebesar Rp 2 miliar atau 204%. Terdiri dari zakat sebesar Rp 3.692.948.951 dan infaq sebesar Rp 391.091.998.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzamil. “Jumlah ini lebih tinggi dari perolehan pada akhir tahun 2019 yang hanya mencapai Rp 1.612.720.000 atau 80% dari target perolehan sebesar 2 miliar,” katanya.
Untuk pentasyarufannya jelas Muzamil, zakat sebesar Rp 2.693.956.958 dan infaq sebesar Rp 306.677.072, sehingga totalnya sebesar Rp 3.000.639.030. Dengan demikian, saldo untuk zakat sebesar Rp 998.991.993 dan infaq sebesar Rp 84.414.926, sehingga total saldonya sebesar Rp 1.083.406.919.
“Tetapi jumlah yang ada ini masih belum dihitung dengan yang dari jasa bank dan orang yang setor tetapi tidak ada namanya. Namun nilainya tidak lebih dari sebesar Rp 50 juta,” jelasnya.
Menurut Muzamil, kunci meningkatnya perolehan dana ZIS ini karena para ASN yang ada di Kabupaten Probolinggo sudah melaksanakan penunaian kewajibannya dari infaq kepada zakat.
“Untuk pentasyarufan terbanyak terdapat pada kegiatan Peduli Covid-19 berupa 10.000 paket sembako pada program Probolinggo Peduli. Kedua adalah santunan terhadap kaum dhuafa faqir yang rutin diberikan setiap bulan untuk biaya hidup dari program Probolinggo Peduli. Serta program akselerasi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo,” terangnya.
Terkait dengan saldo yang banyak Muzamil menegaskan bahwa hal tersebut berkaitan dengan RKAT tahun 2020 dengan target perolehan sebesar Rp 2 miliar, tetapi dalam pelaksanaannya melonjak hingga mencapai rp 4 miliar. Hal inilah yang menyebabkan saldonya meningkat. Tetapi program-program yang dilaksanakan tetap harus sesuai dengan RKAT 2020 yang sudah ditetapkan.
“Untuk tahun 2021 ini, target perolehan yang ditetapkan dalam RKAT sebesar Rp 4 miliar. Untuk mewujudkan perolehan target tersebut, bagi yang sudah melaksanakan zakat supaya lebih tingkatkan dan dipertajam lagi. Kalau tadinya infaq mungkin bisa dinaikkan kepada zakat. Bagaimana nanti memberikan sosialisasi untuk tidak berlomba-lomba dalam infaq tetapi zakat,” tegasnya.
Muzamil menegaskan bahwa zakat ini sudah ada ketentuan untuk direalisasikan dan disebutkan dalam Al Qur;an sebanyak 8 golongan. Sedangkan perolehan selama ini mayoritas zakat.
“Sementara untuk infaq, pelaksanaan penyalurannya fleksibel. Pokoknya memenuhi syarat diluar 8 golongan itu bisa disalurkan. Seperti membantu korban longsor yang setengah kaya itu bisa dilakukan dari infaq. Kalau dari zakat tidak bisa,” tambahnya.
Lebih lanjut Muzamil menjelaskan bahwa di tahun 2021 ini, infaq yang awalnya tidak dilakukan nantinya melalui OPD (Organisasi Perangkat Daerah) bisa meningkatkan membayar infaq supaya ada peningkatan perolehan di sisi infaq.
“Mudah-mudahan pada tahun 2021 ini perolehan infaq, shodakoh dan zakat bisa lebih meningkat dari tahun sebelumnya. Sehingga target sebesar Rp 4 miliar bisa tercapai dan Baznas bisa lebih banyak berbuat untuk kaum dhuafa faqir yang ada di Kabupaten Probolinggo untuk membantu pemerintah dalam memberantas kemiskinan,” pungkasnya. (Yuli)
Komentar