Oleh : N.Ajipatigunawan.
Siapa yang tidak kenal dengan Polisi Jujur Hoegeng iman Santosa?
Menurut guyonan Gusdur mantan Presiden RI itu menyebut ada tiga polisi jujur yang pertama adalah Polisi tidur,Patung Polisi dan Polisi Hoegeng.Jenderal polisi Hoegeng,Ya Jendral Hoegeng,namanya tetap melekat bagi bangsa Indonesia dan Korp Bhayangkara.
Hoegeng Polisi Jujur itu selalu menunjukkan konsistensinya dalam bertugas.Tidak terpengaruh giuran harta dunia yang diberikan sekelompok orang jahat,dia justru menolak pemberian suap serta mengembalikannya kepada penyuapnya.
Kenapa? Hoegeng berpedoman pada Konsistensi,dan terbukti sebagai polisi jujur saat bertugas di Sumatera Utara tahun 1955, dengan pangkat Kompol,tantangan baginya pindah di kota Medan berbagai kasus menyambutnya seperti, Penyelundupan dan perjudian sudah merajalela di kota itu.
Tahun 1956, Hoegeng diangkat menjadi Kepala Direktorat Reskrim Kantor Polisi Namun bandar judi telah menyuap para polisi, tentara dan jaksa di Medan.Bandar itulah sebenarnya menguasai hukum. Aparat tidak bisa berbuat apa-apa disogok uang, mobil, perabot mewah dan wanita.
Bukan tanpa alasan kepolisian menugaskan Hoegeng ke Medan. Sejak muda dia dikenal jujur, berani dan antikorupsi.
Seperti Karya Ramadhan KH dalam Bukunya diceritakan kejujuran Hoegeng Iman Santosa, mantan Kapolri 1968-1971.
Seperti ditulis dalam buku Ramadhan,Pada tahun 1956, Hoegeng diangkat menjadi Kepala Direktorat Reskrim Kantor Polisi Sumut.
Bicara keuletan para pengusaha judi benar-benar terbukti. Baru saja Hoegeng mendarat di Pelabuhan Belawan, utusan seorang bandar judi sudah mendekatinya.
Utusan itupun menyampaikan selamat datang untuk Hoegeng.Tak lupa,utusan mafia itu mengatakan sudah ada mobil dan rumah untuk Hoegeng hadiah dari para mafia dan pengusaha gelap.Lagi lagi Hoegeng menolak dengan halus,dia memilih tinggal di Hotel De Boer.
Bagi Hoegeng itu lebih baik daripada melanggar sumpah jabatan dan sumpah sebagai polisi Republik Indonesia.
Mengetahui Hal itu Hoegengpun geram mendapati para oknum polisi,Jaksa dan Tentara disuap dan hanya menjadi kacung para mafia dan bandar judi dibabat habis oleh Hoegeng.Hingga akhirnya Polisi Jujur itu pernah dicopot oleh rezim orde baru gegara Kapolri Hoegeng memasuki area bisnis gelap kelompok rezim orde baru.
Kini seluruh bangsa Indonesia ini,berharap ada polisi jujur seperti Hoegeng.mulai dari kejujuran, keberanian, kesederhanaan yang dimiliki Jenderal Polisi Hoegeng iman Santosa.
Kini yang digadang gadang bangsa Indonesia telah datang muncul sosok polisi jujur dan pemberani, Jenderal Polisi bintang empat itu telah memimpin jadi orang nomor satu di Korp Bhayangkara.Hadirnya Listyo Sigit Prabowo bagi Tuhan yang maha kuasa sudah dipersiapkan akan munculnya Satrio piningit penegak keadilan di negeri ini.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo,mantan Kapolres Pati itu terpilih menjadi Garda terdepan penegakan hukum di negeri ini.
Sebelum menjabat sebagai Kapolri, Sigit telah menempati beberapa jabatan strategis.
Lulusan Akademi Kepolisian 1991 itu sempat menjadi Kapolres Pati tahun 2009, Kapolda Banten tahun 2016-2018 dan Kadiv Propam Polri tahun 2018-2019 sebelum diangkat menjadi Kepala Bareskrim.
Mantan Kapolres Pati merupakan lulusan S-2 Universitas Indonesia dengan fokus penelitian tesis pada konflik etnis di Kalijodo.Kemudian Sigit menjabat sebagai Kabareskrim pada 6 Desember 2019.Pria kelahiran Ambon, Maluku,5 Mei 1969 ini punya kedekatan dengan Presiden Jokowi saat menjabat sebagai Kapolresta Solo tahun 2011saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo.
Sigitpun menjadi perhatian publik di masa kepemimpinan sebagai Kabareskrim,Hebat dan gerak cepatnya meringkus terpidana kasus Bank Bali Djoko Tjandra, Buronan korupsi selama 11 tahun.
Naah terkait kasus korupsinya Joko,terbongkarlah praktik suap yang melibatkan Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte dan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Prasetijo Utomo bagi Listyo Sigit tak pandang bulu kedua jendral bintang dua dan satu tetap disikat.
Kedekatan mantan Kapolres Pati tahun 2009 dan Jokowi itu berlanjut, dan sempat dijadikan ajudan Presiden Jokowi tahun 2014.
Dasar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN), Listyo Sigit Prabowo tercatat hanya punya kekayaan sebesar Rp 8.314.735.000.
Rekam jejaknya mengukir prestasi,
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo calon Kapolri siap mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di ruang Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo adalah calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Jokowi ke DPR sebagai pengganti Jenderal Polisi Idham Aziz yang pensiun.
Sebelum menjabat sebagai Kapolri, Sigit menempati beberapa jabatan.Lulusan Akademi Kepolisian 1991itu pernah menjadi Kapolsek Duren sawit 1999, Kapolsek Tambora 2003, Kapolres Pati 2009, wakapolrestabes Semarang serta Kapolresta Surakarta tahun 2011 selanjutnya menjadi Kapolda Banten pada 2016-2018, dan Kadiv Propam Polri pada 2018-2019.
Mantan Kapolres Pati itu, diangkat jadi Kapolri oleh Presiden Jokowi pada 27 /1/2021.
Kehadiran Kapolri jenderal polisi Listyo sigit Prabowo sebagai Reinkarnasi Jenderal Polisi Hoegeng, telah di tunggu tunggu oleh rakyat Indonesia demi penegakan hukum yang berkeadilan pada masyarakat.
Sederet kasus besar di babat oleh mantan Kapolresta Surakarta itu diantaranya,Kasus penyiraman air keras, korbannya penyidik senior KPK Novel Baswedan,2.5 tahun kasus mengendap.
Ditangan Kapolri, kasus air keras Novel Baswedan bisa terungkap dan menyeret pelakunya.Kemudian kasus Maria Pauline Lumowa juga didapat dicokok terkait pembobolan Bank BNI cabang Kebayoran Baru senilai Rp1.7 Triliun.
Kini orang nomor satu ditubuh korp Bhayangkara itu menelurkan Konsep Presisi (prediktif, responsibilitas, dan transaparansi berkeadilan) yang digaungkan Polri di masa kepemimpinannya saat ini.
Sebagai strategi umum bagi seluruh kepolisian di semua jajaran untuk menjawab segala bentuk kritik publik, dengan mengutamakan cara-cara yang humanis di masyarakat.
Bahkan program Presisi itu sendiri didukung jutaan Wartawan di tanah air, sebagai wartawan yang berjiwa Presisi dengan nama FAST RESPON PRESISI Nusantara yang di gawangi Agus Flores, kedepan Presisi Wartawan mengutamakan jurnalis aktif yang berjiwa dan cinta presisi dan cinta polri.
Teriring doa bagi seluruh bangsa Indonesia dan seluruh wartawan cinta Presisi dan polri sebagai bentuk Reinkarnasi Kapolri Hoegeng kepada Kapolri Listo Sigit Prabowo. (penulis adalah Ketua Fast Respon Presisi Jawa tengah dan Wartawan sejak 1998 1999)
Publisher: Redaksi Media Sidikkasus
Komentar