Jembatan Gantung Desa Delintas Karya Kapuas Hulu Miring,Warga Pengendara Terpaksa Nekat Melintas

Berita SidikKasus.co.id.

KAPUAS HULU-KALBAR, – Jembatan gantung adalah satu-satunya fasilitas publik yang menghubungkan antar desa di Kecamatan Sungai Boyan

Warga Desa Nanga Boyan Delintas Karya dengan Desa Landau mentail di wilayah Kecamatan Boyan tanjung, Kabupaten Kapuas hulur, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) belum bisa menikmati bangunan Pemerintah Kabupaten Kapuas hulu tersebut.

Itu karena kondisi jembatan miring bagi pengendara sepeda motor. dan pejalan kaki Pertimbangan menutup karena kondisi jembatan miring dan rawan kecelakaan lalulintas,Senin(11/09/2023).

“Awak media turun ke lapangan atas permintaan warga untuk mengadakan pantauan pembangunan.ternyata kondisi pisik Jembatan tersebut sangat memprihatinkan sudah tidak layak lagi untuk sebagai sarana publik bahkan sangat rawan mengancam korban jiwa.

Tokoh masyarakat Nanga Boyan Desa Delintas Karya Haji Sumadi,AB Ayup(Yapit). mengatakan jembatan ini memang perlu perhatian khusus dari Pemda kab Kapuas hulu agar segera di bangun seelum banyak memakan korban jiwa.

Terkait dengan kondisi tersebut kami dan warga sering memperbaiki dengan berswadaya bergotong royong. tetapi apa daya dengan keterbatasan anggaran kami di sini jembatan tersebut tidak lah membuat jaminan tahan lama dan bisa aman untuk di lintasi jika tidak di biaya oleh pemerintah secara permanen.

Dengan kondisi jembatan tersebut sebenarnya mau di tutup. karna jika kita kwartir lewati lambat lain pasti ambruk.mengingat sudah tidak ada jalan alternatif lain, mau tidak mau terpaksa warga harus melintasi baik sepeda motor maupun pejalan kaki walaupun bertaruh nyawa,tinggal tergantung nasib dan hanya pasrah kepada Allah tuturnya.

Jembatan ini sarana yang sangat vital sebagai jantung dan urat nadi perekonomian masyarakat sebagai akses penghubung dari kota kecamatan Boyan Tanjung menuju Desa Landau mentail.

Padahal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus secara aktif membangun jembatan gantung guna mempermudah akses antar desa melintasi sungai dan mendukung kegiatan harian warga desa.

Jembatan Gantung yang dibangun Kementerian PUPR terutama diperuntukkan untuk pejalan kaki dan kendaraan roda 2.

Sedangkan kondisi geologis daerah kecamatan Boyan Tanjung khusus di dua Desa yaitu Nanga Boyan Desa Delintas Karya menuju Desa Landau mentail kecamatan Boyan tanjung kab Kapuas hulu dengan gunung/ lembah, dan sungai yang secara fisik memisahkan lokasi tempat tinggal penduduk dengan sekolah, pasar, serta pemukiman lain, secara alami memerlukan jembatan penyebarangan.

“Jembatan ini Kebutuhan dasar ini sangat dinanti pada daerah yang terpencil dan rindu minta sentuhan pembangunan.

“Program pembangunan jembatan gantung merupakan bagian dari program Nawa Cita Presiden Republik Indonesia yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.

“Hadirnya jembatan ini akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat perdesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga,”.

“Sesuai dengan Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan, pada dasarnya kewenangan dan tanggung jawab pembangunan jembatan gantung pejalan kaki berada pada Pemerintah Daerah, khususnya Pemerintah Kabupaten/Kota.

Untuk itu, Menteri PUPR telah menyampaikan surat kepada para Gubernur, Bupati, dan Walikota tertanggal 21 Desember 2015 perihal Jembatan Gantung Untuk Pejalan Kaki yang isinya antara lain adalah agar Pemerintah Daerah mengutamakan penggunaan anggaran daerah, diantaranya melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk perbaikan dan pemeliharaan jembatan gantung, sementara Kementerian PUPR akan memberikan pedampingan dan dukungan teknis yang dibutuhkan Pemerintah Daerah.

“Program ini dimaksudkan untuk membantu pemerintah daerah mengatasi pembangunan antar desa yang tidak merata, kesenjangan sosial dan kesejahteraan serta pengembangan wilayah tertinggal, dimana akses transportasi antar desa belum terhubung dengan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan fasilitas lainnya, serta untuk keperluan mitigasi atau evakuasi bencana”,.

Sedangkan untuk kriteria lokasi jembatan gantung di Nanga Boyan Desa Delintas Karya, meliputi : jembatan untuk pejalan kaki yang kondisinya sangat kritis. Lalu jembatan tersebut digunakan oleh pelajar sekolah dan akses kelancaran perekonomian menuju ke desa landau menatil.

“Harapan Yapid agar jembatan gantung tersebut cepat di bangun. Sesuai dengan Visi dan Misi Bupati
Fransiskus Diaan dan Wahyudi Hidayat siap menjalankan visi misi Kapuas Hulu Harmonis, Energik, Berdaya saing, Amanah dan Terampil (HEBAT).

Publish:(Sofyan/Tim).

Komentar