JELANG PESTA DEMOKRASI, LANAL BANYUWANGI GELAR SIMULASI PENGAMANAN KABEL BAWAH LAUT JAWA – BALI

Foto : Simulasi

BANYUWANGI  – JKN.
Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi, Lantamal V, Koarmada ll menggelar simulasi pengamanan kabel bawah laut Jawa – Bali 150.000volt ,Yang di laksanakan Di wilayah kableheat desa ketapang kalipuro banyuwangi.rabo ( 10/4/19).

Dalam acara simulasi Di hadiri oleh Danlanal Banyuwangi, General meneger PT. PLN Transmisi jqawa, Basarnas, satpol air Banyuwangi, KSOP, Pelindo III Banyuwangi,

Berdasarkan skenario, pengamanan dimulai ketika sebuah kapal motor penumpang (KMP) Trisila Bhakti yang akan menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, tiba-tiba mengalami kerusakan mesin. Jangkar kapal yang ditambatkan ternyata tersangkut jaringan kabel listrik yang tertanam di bawah laut.

Sejumlah sekoci kemudian diterjunkan untuk melakukan upaya penyelamatan terhadap obyek vital itu. Beberapa anggota TNI AL naik ke atas kapal dengan membawa sebuah gergaji mesin. Jangkar besi yang tersangkut jaringan kabel kemudian dipotong dengan cepat.

Simulasi diakhiri dengan datangnya sebuah tugboat Dari Basarnas untuk menyeret KMP Trisila Bhakti menuju dermaga.

Komandan TNI AL Banyuwangi letkol laut (P) yulius azz zaenal mengatakan, simulasi tersebut cukup enting dilakukan karena sering terjadi kapal yang mengalami kerusakan di tengah laut dan kemudian langsung menambatkan jangkarnya.Yang utama kami dalam acara simulasi kali ini juga bertujuan untuk pengamanan kabel bawah laut jawa – bali menjelang pesta demokrasi 2019.

Menurut dia, apabila anak buah kapal (ABK) tidak mengetahui mengenai prosedur tetap (protap) penyelamatan jaringan kabel dikhawatirkan akan mengganggu pasokan listrik ke Pulau Bali. “Kalau benar-benar terjadi, sesuai prosedur maka jangkar harus dipotong,” kata Danlanal Bnyuwangi kepada wartawan usai simulasi.

Selain simulasi, TNI AL telah melakukan penjagaan ketat pada jaringan kabel listrik itu dengan melakukan patroli rutin dan pengawasan melalui radar visual. “Pengawasan kita lakukan 24 jam,” ujarnya.

General Manager PT.PLN Transmisi Jawa – Bali Soeroso mengatakan bahwa jaringan kabel bawah laut Jawa-Bali tersebut dibangun tahun 1997. Jaringan kabel sepanjang empat kilometer itu untuk memasok 40 persen kebutuhan listrik di Pulau Bali.

Soeroso menjelaskan, kebutuhan listrik di Bali mencapai 540 mega watt. Pembangkit listrik di Bali hanya mampu memasok 365 mega watt. “Sisanya 200 mega watt masih dipasok dari Jawa,apabila kabel bawah laut Selat Bali rusak maka dipastikan akan mengganggu pasokan listrik ke Pulau Dewata itu.”ungkapnya.

Danlanal banyuwangi Letkol Laut Yulius Azz Zaenal S.H.,M.Tr.Hanla, selaku Koordinator Latpamobvitnas Kabel Laut Jawa-Bali menambahkan , pentingnya latihan Pengamanan Obyek Vital Nasional Kabel Laut Jawa Bali dilakukan guna meningkatkan ke terampilan dan kesiapsiagaan dalam menganggulangi hal – hal yang tidak di inginkan.

Kejadian itu seperti adanya kapal yang larut terseret arus mengingat arus di Selat Bali ini sangat deras dan adanya kapal-kapal asing yang tidak mengetahui adanya Kabel Laut Jawa Bali.

Danlanal berharap, dari gelaran Latpamobvitnas Kabel bawah laut ini, bisa dipahami semua instituai yang terkait, sehingga dalam keadan kedaruratan tertentu, bisa dilkasanakan koordinasi dengan cepat dan baik serta sinergitas yang baik dalam penangulangannya.(ari)

Komentar