Berita Sidikkasus.co.id
LUMAJANG – Naiknya beberapa bumbu dapur di pasar baru Lumajang Jawa timur ( Jatim ), diduga karena adanya siklus tahunan, dimana setiap adanya pergantian tahun, yaitu hari natal dan tahun baru ( Nataru ) Kenaikan bahan pokok serta bumbu dapur ini selalu terjadi.
Namun untuk tahun 2020 ini, kenaikan harga di pasar baru Lumajang hanya terjadi pada beberapa bumbu dapur, seperti cabe merah besar, bawang dan tomat. Dan untuk bahan pokok seperti beras tepung terigu dan gula masih terbilang stabil.
“Ya, karena adanya siklus tahunan, jadi hampir setiap akhir tahun dipastikan ada kenaikan harga bumbu dapur, tapi untuk sembako seperti tepung gula pasir harganya terbilang masih stabil,” jelas Sekertaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang, Azis, saat di mintai penjelasan sidikkasus.co.id, di ruang kerjanya, Senin ( 21/12 ).
Jadi, lanjut Azis, ini bukan karena adanya petani gagal panen atau debu vulkanik, yang jelas ada peningkatan kebutuhan, jadi diakhir tahun banyak masyarakat yang punya hajat, mungkin itu yang menjadi penyebab kenaikan harganya.
Azis menyampaikan, kalau untuk kenaikan bahan dapur, pihaknya bisanya hanya sebatas memonitor atau memantau, namun kalau untuk bahan pokok, pihaknya bisa mengadakan operasi pasar. “seperti ada kenaikan sembako beras, gula, tepung, dan minyak, itu kita bisa mengadakan operasi pasar”, katanya.
Kata Azis, kalau hasil tani, pihaknya tidak bisa. Untuk itu, kita hanya pesan ke para petani dan para pedagang atau tengkulak khususnya, agar tidak memanfaatkan situasi ini, jadi tidak mempermainkan harga. “Kasihan masyarakat kita, kalau harganya naik terus”, ujarnya.
Azis memprediksi, untuk kenaikan harga bumbu dapur, akan berlanjut hingga pertengahan awal bulan Januari 2021 mendatang.
“Kalau mengamati tahun lalu, diperkirakan sampai tahun depan, awal bulan 2021 lah. Jadi dipertengahan bulan Desember 2020 hingga pertengahan bulan Januari 2021. Ya, paling tidak hingga pertengahan Januari itu, setelah itu turun,” pungkas Azis. ( Riaman )
Reporter : Biro Lumajang.
Komentar