Jalur Alternatif Palembang-Kayuagung Rusak dan Gelap

Berita sidikkasus.co.id

PALEMBANG – MENGHADAPI arus pulang kampung pada momen lebaran idul fitri 2020, pengguna kendaraan yang melaju di jalur alternatif Palembang Kayuagung harus lebih waspada karena masih lampu penerangan jalan masih dalam kondisi minim.

Pemerintah daerah setempat terkesan tidak pernah berbuat banyak karena permasalahan tersebut tidak pernah disampaikan kepada pemerintah provinsi dan pusat.

Alasannya, penganggaran lampu penerangan jalan provinsi bukanlah wewenang dari pemerintah kabupaten.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat Forum Keadilan Rakyat Indonesia Ansori AK mengungkapkan, penerangan jalan umum di jalur tersebut diakui sejak dulu menjadi permasalahan. Namun sekarang ini kewenangannya dari pemerintah pusat dibantu dengan anggaran dari Pemprov.

Sedangkan, permasalahan tersebut ternyata tidak pernah disampaikan kepada pemerintah provinsi oleh pemerintah kabupaten pada momen lebaran idul fitri tahun ini.

“Kondisi jalan mulai dari Desa Sako, Merbo sampai Desa Lingkis banyak dikeluhkan oleh para pengendara termasuk anggota polisi yang bertugas di sana.

Adapun, anggaran pemerintah daerah hanya bisa menerangi jalan dibeberkan titik saja,” ujarnya, Kamis (21/5).

Ansori AK mengatakan, jalur itu masih masih banyak membutuhkan penerangan mulai dari Desa Sako, Merbo, Rambutan, Lingkis, Muara Batun, Batun Baru dan Jejawi hingga Sp Padang.

Sementara, kondisi jalan alternatif yang akan digunakan oleh warga untuk pulang nanti sebagian besar dalam kondisi rusak berat, sedang dan ringan sementara upaya pemerintah provinsi untuk melindungi perbaikan dengan cara tambal sulam hingga hari ini belum kelihatan.

“Kalau dilihat dari kondisi jalan bisa dilalui kendaraan tetapi tidak dalam kondisi sekarang ini masih mengalami kerusakan dan juga kurangnya penerangan lampu.

Pemerintah daerah harus segera berupaya mengajukan anggaran kepada provinsi dan pemerintah pusat agar jalan di Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ilir bisa dilalui pengendara terutama saat pulang kampung,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Agus, (39) memgatakan kondisi jalur alternatif yang menghubungkan Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Komering Ilir itu sampai sekarang sebagian masih dalam kondisi gelap gulita karena masih minimnya penerangan.

Kondisi jalan masih berlubang tapi secara bertahap belum diperbaiki sementara sudah banyak korban jiwa berjatuhan.

“Memang untuk sekarang ini tidak banyak penerangan jalan umum dan masih banyak kecelakaan di jalur ini, tetapi dengan banyaknya keluhan masyarakat saya harap pemerintah daerah berupaya mengajukan ke pemerintah provinsi dan pusat agar secepatnya dipasangi lampu penerangan jalan agar menekan angka kecelakaan,” katanya.

Agus mengungkapkan, pemasangan penerangan jalan umum berada di jalur provinsi harus dilakukan secepatnya meski perawatan penerangan jalan memang memerlukan biaya besar.

Pemasangan lampu penerang jalan masih belum banyak dilakukan. Agar masyarakat pengguna jalan bisa lebih leluasa dan juga menekan angka kecelakaan lalulintas sebaiknya segera dicarikan solusi.” urainya.

Laporan : Adeni Andriadi

Komentar