Berita Sidik kasus.co.id
LUMAJANG – Kedatangan pandemi corona virus di Indonesia membuat kehidupan warga yang bergantung pada pendapatan harian jadi suram.
Kisah sedih akibat datangnya corona virus juga dirasakan oleh salah satu tukang pijat tunanetra, Yanto ( 46 ). di desa Tekung, kecamatan Tekung, kabupaten Lumajang, Jawa timur ( Jatim ).
Dia mengatakan merebaknya corona virus membuat orang-orang takut untuk keluar rumah. Usaha pijat urut yang dijalankan Yanto pun sepi pasien.
“Jauh berkurang pasiennya. Mereka takut, kita juga takut. Sama-sama nggak berani,” ujar Yanto, kepada sidik kasus.co.id, Sabtu ( 29/8/2020 ) pukul 21.30 Wib, yang saat ini menjalan pijat urut, di dusun Krajan, desa Tekung, Tepatnya di jalan provinsi, Utara pondok pesantren alkholafiah ( Pinggir sungai Bondoyudo ).
Dia mengatakan dalam sebulan biasanya ada 25 pasien yang menggunakan jasanya. Namun sejak bulan lalu, para pasien bak menghilang.
“Bulan enam dan tujuh kemarin sangat sepi, cuman pada bulan tujuh, ada sekira empat orang. Dan Alhamdulillah bulan delapan ini mulai agak ada,” tuturnya.
Nyanto mengatakan, tukang pijet ini pekerjaan satu satunya yang ia tekuni. Dia berharap agar para pengguna jasanya bisa puas dan jodoh, bisa sembuh rasa sakitnya. “Ya bisa sembuhlah, kalau gak sembuh, kan gak kembali mas”, katanya, sambil tangannya memijit pasien nya.
Yanto berharap, Corona virus ini cepat pergi, agar aktifitas dan perekonomian bisa kembali dan pulih seperti sebelumnya.
Salah satu pelanggan yang saat itu sedang menggunakan jasa Yanto mengatakan, bahwa dirinya selalu menggunakan jasa Yanto.
Ia mengaku, kalau pijet ke orang lain seakan tak nyaman dan tak yakin akan bisa sembuh.
“Tak terasa, kurang enak mas, tapi kalau ke bang Yanto, saya yakin bakalan sembuh. Tekanannya itu pas. Kalau pas, kan enak”, kata Munif ( 48 ) warga Tekung.
“Intinya, saya kalau pas badan terasa kaku dan sakit semua, langsung pergi ke pak Yanto. Alhamdulillah, setelah dipijit langsung Segar kembali. Beraktifitas pun sudah tidak lesu”, ucapnya.
Penulis juga sudah menjadi langganan bang Yanto. Rasanya kurang pas, kalau bukan tangan bang Yanto.
“Badan saya segar dan sehat setelah di urut bang Yanto”.
Andan kapan ke bang Yanto..?. ( Ria )
Reporter : Biro Lumajang
Komentar