Berita Sidikkasus.co.id
Sidoarjo _ Ratusan ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Sidoarjo ikuti seminar Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) di pendopo Delta Wibawa, Senin, (25/11). Sebagai organisasi istri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut ibu-ibu DPW Sidoarjo diharapkan dapat ikut serta mewujudkan Germas. Hal tersebut yang mendasari seminar Germas diselenggarakan oleh DWP Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo drg. Syaf Satriawarman Sp.,Pros tersebut dihadiri Penasehat DWP Kabupaten Sidoarjo Hj. Ida Nur Ahmad Syaifuddin serta Ketua DWP Kabupaten Sidoarjo Hj. Endang Ahmad Zaini.
Ketua DWP Kabupaten Sidoarjo Hj. Endang Ahmad Zaini mengatakan organisasi DWP harus dapat mengimplementasikan Germas ditengah-tengah masyarakat. Pasalnya peran ibu-ibu DWP sangat strategis dalam mewujudkan hal tersebut. Implementasi Germas sudah dilakukan DWP Sidoarjo. Beberapa Minggu lalu dirinya mengajak anggota Korpri untuk senam bersama. Melalui kegiatan tersebut diharapkan menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh masyarakat.
Untuk itu istri Sekda Sidoarjo H. Ahmad Zaini tersebut meminta anggotanya untuk ikut mendorong masyarakat mewujudkan Germas. Melalui seminar Germas seperti ini diharapkan anggota DWP Sidoarjo dapat berperan aktif dalam mensosialisasikan program Germas. Pasalnya DWP Sidoarjo dapat menjadi unsur dalam percepatan indeks keluarga sehat melalui Germas.
“Kami yakin dan optimis Dharma Wanita Persatuan akan menjadi organisasi yang lebih modern dan profesional disertai program-program pengembangan dan peningkatan kualitas anggota yang berkesinambungan,”ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo drg. Syaf Satriawarman Sp.,Pros menyampaikan bahwa saat ini telah terjadi perubahan pola penyakit. Di tahun 1990, penyakit terbanyak adalah TBC, diare maupun Ispa. Sampai tahun 2019 ini pola penyakit bergeser ke penyakit tidak menular. Semisal penyakit jantung, stroke, diabetes maupun kanker. Penyakit seperti ini disebabkan oleh pola hidup yang berubah. Masyarakat jarang melakukan aktivitas kegiatan di era teknologi digital saat ini. Cukup dengan HP, masyarakat dapat memesan segala kebutuhannya tanpa meninggalkan rumah. Padahal menurutnya manusia haruslah sering bergerak untuk hidup sehat.
drg. Syaf Satriawarman juga mengatakan bahwa perubahan pola penyakit berdampak pada sistem pembiayaan kesehatan. Pembiayaan BPJS Kesehatan banyak diberikan kepada pasien jantung bila dibandingkan dengan penyakit lainnya. “Kami dapat informasi bahwa cost yang dikeluarkan oleh BPJS khususnya melalui data Kementerian Kesehatan, yang paling besar sekarang itu adalah untuk membiayai sakit jantung,”ucapnya.
drg. Syaf Satriawarman berharap masyarakat dapat merubah pola hidup yang sekarang. Kegiatan promotiv dan preventiv untuk mencegah penyakit saat ini harus dilakukan. Masyarakat harus diberi pemahaman untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Dan pola hidup sehat harus dimulai dari sekarang. Terutama kepada ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan yang harus memahami kondisi kesehatan saat ini. Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan harus mampu menciptakan gaya hidup bersih dan sehat dilingkungannya. Hal tersebut dapat dilakukan melalui program Germas.
Masih dikatakan drg. Syaf Satriawarman bahwa untuk mewujudkan Germas dapat dilakukan beberapa hal. Diantaranya melakukan aktivitas olahraga, makan buah dan sayur, serta tidak merokok. Buang air pada tempatnya (Jamban) serta pemeriksaan tubuh/kesehatan secara rutin juga salah satu wujud Germas. Untuk mewujudkan Germas di Kabupaten Sidoarjo dibutuhkan keterlibatan semua pihak. Termasuk ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan sebagai agen perubahan di wilayahnya masing-masing. Penerapan Germas dapat dimulai dari rumah atau di dalam keluarga. Sebab menurutnya ibu-ibu merupakan ujung tombak perubahan pola hidup bersih dan sehat dalam keluarga.
“Intinya Germas adalah senjata ampuh untuk kita bisa menciptakan keluarga sehat,”ujarnya. (Ron).
Komentar