Helmi Desak PT PLN (Persero) Perbaiki Layanan Konsumen dan Bantu Ringankan Beban Masyarakat

Berita sidikkasus.co.id

Banyuwangi -Terkait melonjaknya tagihan listrik yang dialami oleh sebagian masyarakat, Ketua Aliansi Rakyat Miskin (ARM), Muhammad Helmi Rosyadi mendesak kepada perusahaan listrik negara (PLN) agar dapat melakukan kebijakan layanan yang membantu meringankan beban masyarakat terlebih di tengah kondisi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang tengah melanda.

“Saat ini masyarakat sedang sulit. Tidak terkecuali siapapun. Semua sektor terdampak akibat Covid-19. Melonjaknya tagihan listrik ini tentu sangat memberatkan bagi masyarakat,” kata Helmi, Sabtu (20/6).

Diungkapkan Helmi, semua sektor dan lini kehidupan tengah mengalami krisis yang berimbas pada pendapatan masyarakat. Bahkan, ada yang harus dirumahkan dan menjadi korban PHK. Tentu hal ini, berpengaruh pada kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari termasuk membayar tagihan listrik.

“Kami berharap PLN memiliki skema yang bisa membantu meringankan beban masyarakat saat ini. Saya merasakan langsung denyut kesulitan dan kesusahan yang saat ini dialami masyarakat. Besar harapan kami kiranya ada kebijakan yang membantu masyarakat saat ini,” harap Helmi yang juga Ketua Pusat Studi dan Advokasi Hak Normatif Pekerja (PUSAKA)

Hal yang sama disampaikan Anggota Komisi VII DPR dari PAN, Andi Yuliani Paris yang meminta BUMN menegaskan orientasinya pada konsumen

“PLN kan BUMN jadi harus fokus pada konsumen oriented dan jangan hanya berhitung soal bisnis. Ini bukan lagi kasus per kasus tapi ada puluhan ribu yang terdampak kenaikan tagihan listrik ini,” ucap Yuliani.

Yuliani bahkan menegaskan, perlu ada kejelasan soal pembayaran kompensasi seandainya pelanggan terbukti dirugikan dalam kejadian ini.

Sementara itu, pengamat energi UGM, Fahmi Radhy menuturkan, pelayanan konsumen yang terkesan abai, rentan terjadi pada perusahaan yang memonopoli suatu lini bisnis usaha.

“Namun seharusnya PLN memang harus berorientasi pada konsumen. Sekarang ini masih jauh dari service excellent BUMN,” kata Fahmi.

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai kejadian kali ini menjadi pelajaran agar tak terjadi kedepannya.

“Ini kasus yang kesekian kalinya konsumen Indonesia dirugikan. Tentu konsumen berharap segera ada perbaikan. Kejadian lonjakan tagihan listrik yang tidak jelas ini jangan sampai terulang,” tandas Tulus. ( Ted)

Komentar