Hellikopter Water Bombing Sudah Mendarat Di Bandara Blimbingsari Siap Padamkan Api

Foto : Hellikopter water bombing

BANYUWANGI – JKN. Ketua Tim Satgas penangulangan bencana kebakaran hutan TWA Kawah Ijen, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto, yang juga menjabat sebagai Dandim 0825 Banyuwangi membenarkan adanya rencana kedatangan Hellikopter Water Bombing untuk menangulangi kebakaran hutan dengan penyemprotan air melalui udara.

Yuli menegaskan saat ini Hellikopter sudah melakukan persiapan keberangkatan dari malang ke Banyuwangi. Diperkirakan sampai Banyuwangi sekitar pukul 17.00 wib, langsung mendarat di Bandara Blimbingsari Banyuwangi.

“Kita sudah langsung melalukan rapat koodinasi mulai dari pengambikan air, hingga lokasi titik api yang akan dilakukan penyemprotan,” kata Yuli.

Awalnya pengambilan air direncanakan di waduk bajul mati, namun karena banyaknya kabel listrik dan lain lain yang bisa berdampak bahaya akhirnya diputuskan untuk mengambil air laut di pantai Boom.

“Banyak sutet dan kabel listrik jadi resikonya sangat besar, jadi kita pindah di pantai Boom,” kata Yuli.

Yuli menjelaskan, Hellikopter dari BNPB jenis RDPL 3462D yang dipimpin oleh Kapten lhor didukh (Rusia), dan 4 orang anggota yaitu SIC, Andris V,  F/E, Ivan P,  Enginering, Agris & Eduards, Suratno (HLO), M. Ronie Ferry (HLO), mendarat di bandara Blimbingsari sekitar pukul 17.15 Wib.

Kemudian langsung dilakukan Koordinasi membahas masalah rencana aktifitas yang dimulai pada Minggu 27 Oktober 2019, pukul  06.00 wib, rencana manifes penerbangan, titik koordinat & lokasi pengambilan air, lokasi pemboman, Konsumsi fligt in meal.

“Koordinasi awal adalah ada 5 point utama dan itu sudah fix tinggal pelaksanaan dan pengamanan dilapangan,” kata Yuli.

Menurut Yuli saat ini titik api yang terbesar ada di gunung merapi Ungup ungup, sementara di tempat yang lain hanya tinggal bara.

“Kita fokuskan kesana dulu karena ditakutkan akan menjalar diperkampungan jika angin kencang, setelah itu yang tinggal bara karena bisa hidup kembali jika angin besar, mudah mudahan sehari sudah bisa padam semua,” kata Yuli

Sementara hingga saat ini petugas gabungan, TNI, Polisi, Satpol PP, Polhut, BKSDA, Pemadam Kebakaran, dan relawan masih tertus berusaha memadamkan api yang bisa dijangkau dengan alat pemadam kebakaran. Sedangkan yang di dalam mengunakan peralatan seadanya dengan cara mengurai bara bekas api. Yuli menambahkan ,Sedangkan total lahan yang terbakar sudah mencapai 1000 ha lebih pungkasnya (ari)

Komentar