Berita. Sidikkasus.co.id.
Agam – Hari pertama bertugas sebagai Pjs. Bupati Agam Provinsi Sumatera Barat, Ir. Benni Walris, MM Dt. Tan Batuah mengawali aktivitas dari masjid. Baginya, memimpin itu ibadah dan masjid merupakan sumber keberkahan.
“Saya meyakini akan ada keberkahan bila mencintai rumah Allah. Maka saya berprinsip, mengawali aktivitas di hidup saya dengan beribadah di masjid. Minal masjid ilal masjid,” katanya kepada media, Selasa (29/9/2020).
Dikatakan, dimana pun bertugas, dirinya selalu memulai aktivitas sehari-hari dengan ke masjid. Ir. Benni Walris, MM Dt. Tan Batuah bersyukur rumah dinas Bupati Agam sangat dekat dengan masjid.
“Dimana saya bertugas, hal pertama yang saya lakukan selalu mencari masjid, di Agam ini kebetulan rumah dinas dekat dengan masjid,” ucapnya.
Menurut Ir. Benni Walris, MM Dt. Tan Batuah, memimpin merupakan bentuk perwujudan dari ibadah. Dirinya menggambarkan aktivitas ibadah haji yang diawali dan diakhiri dengan shalat di masjid.
Kemudian, tukasnya, Suri Tauladan umat muslim, Nabi Muhammad SAW sosok yang sangat mencintai masjid. Dikatakan, memakmurkan masjid juga merupakan wujud kecintaan terhadap Rasulullah.
“Untuk itu mengawali bertugas di Agam saya ke masjid dulu, berharap tugas ini bisa menjadi berkah,” imbuhnya.
Selain itu, bupati yang akan menjabat selama 70 hari kedepan itu, mengunjungi masjid guna memonitoring penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Kesan pertama ke Masjid Agung Nurul Falah, Ir. Benni Walris, MM Dt. Tan Batuah mengapreasiasi pemasangan pembatas kaca di mimbar masjid.
“Terkadang ketika berbicara di mimbar, penceramah kerap membuka masker, maka droplet bisa saja keluar, namun pembatas kaca bisa mengantisipasi hal tersebut,” ungkapnya.
Pihaknya menyebut, ulama dan mubaligh di tengah merebaknya pandemi Covid-19 diharapkan bisa menjadikan masjid sebagai sarana sosialisasi penanganan Covid-19. Dikatakan ulama dan mubaligh dinilai efektif dalam menyampaikan sosialisasi.
“Jadi ini perlu disampaikan, kepada mubaligh bahwa masjid juga sarana sosilisasi, dakwah pada dasarnya adalah menyebarkan kebaikan
Selanjutnya, yang tidak kalah pentingnya dalam melawan Covid-19 adalah peran dan fungsi ninik mamak dan cadiak pandai. Keduanya dinilai memiliki cara khusus dalam menyampaikan sosialisasi.
“Ninik mamak akan berbeda cara penyampaiannya dibandingkan dengan birokrat, ninik mamak tau ereng jo gendeng, mereka juga direkat dengan kedekatan secara emosional yang tinggi,” ulas Ir. Benni Walris, MM Dt. Tan Batuah.hms (Anto)
Komentar