Poto. Menteri Pertanian bersama para Gubernur.
SULTRA – JKN.
Saptu 2/11/2019. Desa Puudambu kecamatan Angata, Kabupaten Konawe selatan, Propensi Sulawesi tenggara. Dalam rangka hari pangan sedunia (HPS) yang ke 39 yang di laksanakan di desa Puudambu, kecamatan Angata, kabupaten Konawe selatan (konsel), Sulawesi tenggara (SULTRA), peserta hadir 12 Gubernur, 71 Bupati dan Walikota seluruh Indonesia, duta besar, dan perwakilan 16 negara, kepala dan perwakilan 6 organisasi internasional, kementrian lembaga dan stickhloder serta petani dan petugas berjumlah kurang lebih 500 orang.
Beberapa kegiatan HPS yang di laksanakan antara lain : diplomatiktur di desa Labela kabupaten Konawe, gelar inovasi teknologi khususnya budidaya bio industri kakao dan sagu, seminar nasional dengan tema pemamfaatan sumber daya pangan lokal untuk mewujudkan keaneka ragaman pangan keluarga yang di ikuti peserta kurang lebih 600 orang, pestival pangan lokal menampilkan korum komersial 34 Provensi seluruh Indonesia, dan 266 stand pameran yang akan di selengarakan di MTQ Kota Kendari.
Gubernur Sulawesi tenggara Ali mazi, SH. dalam sambutannya, peringatan HPS tahun 2019 secara nasional mengangkat tema, teknologi industri pertanian dan pangan menuju Indonesia lumbung pangan dunia 2045 tema tersebut mengisaratkan pentingnya pencintaan dan pengembangan teknologi tempat guna bidang pertanian demi mendukung perkembangan sektor industri pertanian dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional dan sekaligus berkontribusi bagi ketahanan pangan global di masa akan datang,”
Inovasi teknologi di harapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan usaha agrebisnis berbagai komunitas pertanian sehingga teknologi yang telah di kembangkan perlu di kenalkan kepada sekolder dan petani agar dapat di adopsi untuk daya saing usaha, ucapnya.
Menteri pertanian DR. Yasin limpo, SH. MH, saat membuka (HPS) tema: teknologi industri pertanian dan pangan menuju Indonesia lumbung pangan dunia 2045, tema ini di pilih dengan pertimbangan antara lain bahwa bangsa yang mandiri dan merdeka harus memiliki kemampuan untuk memenuhi pangannya sendiri, dan Indonesia berpotensi besar mewujudkan kedaulatan pangan tersebut.”
Di tempat yang sama saat wawancara dengan crew media,
Pertanian holtikultura kesedian pangan termaksud perkebunan dan perternakan itu bisa di lakukan, lebih khusus memberi contoh kepada rakyat bagaimana memamfaatkan familipami itu sekitar rumah ada apotik hidup, sayur sayuran, ikan, ternak, ini salah satu bagian untuk membuka wawasan pertanian kita,
Sebenarnya pertanian bisa menjanjikan untuk bisa lebih baik kedepan.
Tetapi bagi kita secara nasional saya berharap ini bagian dari konsolidasi emosional, konsolidasi hati para pemangkuh negara, para pejabat negara, dari kementrian harus bersatu untuk mendorong pertanian, para Gubernur harus ikut bertangung jawab, para Bupati, Camat, Desa, sudah mempunyai tangung jawab masing masing, tutupnya.
Reporter Iswan safar
Komentar