Berita Sidik Kasus.co.id
Banyuwangi.- Saat ini di dunia medsos lagi viral mengenai harga tiket masuk tempat wisata di Pantai Boom Marina atau dulu sebutannya THR ( Taman Hiburan Rakyat) yang terletak di ujung timur dermaga pelabuhan rakyat kabupaten Banyuwangi, karena harga tiket masuk Pantai Marina Boom mengalami kenaikan terlalu tinggi sehingga mencekik para pengunjung yang masuk di wisata tersebut. Sebelum kenaikan harga waktu dulu hanya Rp 5000 per pengunjung setiap masuk. Tapi sekarang mengalami kenaikan yang tajam menjadi Rp 15.000 per pengunjung pas hari weekend atau hari libur itu belum termasuk biaya parkir kendaraan sepeda motor atau mobil .
Perubahan tarif kenaikan harga tiket masuk Pantai Marina Boom mulai berlaku sejak tanggal 1 Oktober 2020 , yang tembus menjadi Rp 15.000 per pengunjung dan apalagi kenaikan di masa pandemi Covid 19 yang belum hilang di muka bumi Blambangan Kabupaten Banyuwangi. Apalagi Pantai Marina Boom merupakan tempat wisata terletak dekat kota kabupaten Banyuwangi Sehingga banyak pengunjun g dari warga lokal Banyuwangi dan luar kota yang berkunjung ke pantai tesebut untuk tempat refreshing di weekend dan Minggu pagi buat olah raga .
Muhammad Helmi Rosiyadi,Ketua Aliansi Miskin (ARM) mengakui terkejut atas mahalnya tarif masuk ke Pantai Marina Boom Banyuwangi, yang dulunya THR itu.
Ia menilai , harga tiket sebesar Rp 15.000 di rasa sangat memberatkan masyarakat Banyuwangi, khususnya masyarakat ekonomi menengah ke bawah, yang mana uang sebesar tersebut bisa untuk makan sehari dengan tiga nasi bungkus.
” Harga tiket masuk Rp 15.000 menurut saya sangat memberatkan untuk masyarakat Banyuwangi. Meski dalam tiket tersebut termasuk voucher potongan harga Rp 4000 untuk di tukarkan ke pelaku UMKM di kawasan Pantai Marina Boom, itu juga belum termasuk parkir ” terang Helmi kepada wartawan, Senin (19/10/2020).
Mahalnya tiket masuk ke pantai Boom Marina kata Helmi, di kwatirkan dapat menggerus tradisi (Budaya) Masyarakat Adat Osing, karena setiap Minggu pagi masyarakat di Banyuwangi berbondong- berbondong pergi olah raga sambil rekreasi ke pantai Boom Marina dan sudah berlangsung ratusan tahun lalu.
” Saya juga mencium Aroma Pungli di sini ” ungkapnya.
Menurutnya, penerepan harga tiket include dengan voucher makanan atau minum itu sama halnya pemaksaan, karena setiap pengunjung belum tentu bersedia dan di gunakan.
Banyak masyarakat yang rekreasi dengan kluarga membawa bekal makanan sendiri dan tradisi ini sudah berpuluh- puluh tahun ” ujar Helmi.
Apalagi kata Helmi, setiap weekend sedikitnya ada sekitar 3000 ribu orang pengunjung. 10 persen dari pengunjung dari pengunjung tersebut tidak mau menukarkan vouchernya. Berati 300 voucher di kalikan 4000 sebesar Rp.1.200.000.
” Lah terus uang voucher yang tidak di tukarkan oleh pengunjung ini jika masuk perusahaan kan sama saja Pungli, saya minta pihak kepolisian mengusut dugaan pungli ini ” tegas Helmi.
Di tempat berbeda, Andri salah satu staff Pelindo Property Indonesia (PPI) selaku pengelola Pantai Marina Boom mengatakan penerapan harga tiket sebesar Rp 15.000 adalah masih tahap uji coba.
” Ini masih uji coba dan masih jalan dua Minggu ” kata Andri kepada Seblang.com saat di temui kantornya.
Menurutnya, harga tersebut adalah penyesuaian dengan tempat wisata yang ada di Banyuwangi. Apalagi, tiket Rp 15.000 itu, tidak masuk ke seluruhnya ke PPI, Dari harga tersebut kata Andri 10 persen masuk Pajak, Rp 4000 merupakan voucher yang bisa di belanjakan ke UMKM dan selebihnya masuk perusahaan.
” Jika dihitung, harga tersebut kami masih rugi dengan Nilai Investasi untuk membangun Pantai Boom Marina yang telah tertata seperti ini dengan di tunjang fasilitas lainnya,” ujarnya.
” Adapun voucher senilai Rp 4000 adalah upaya perusahaan untuk membantu UMKM yang berdagang di kawasan Pantai Marina Boom Banyuwangi untuk dapat bertahan selama pandemi ” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya mengakui jika seluruh voucher yang di setorkan pelaku UMKM di kawasan Marina Boom tidak sebanding dengan banyaknya tiket yang terjual.
” Sekitar 10 persen voucher dari hasil pembelian tiket masuk,tidak di tukarkan itu masuk sebagai pendapatan kami” Pungkasnya.
Dengan adanya banyak protes pengunjung itupun, pihak PPI dalam waktu dekat ini akan mengkaji ulang penerapan harga tiket masuk Pantai Marina Boom.***
(Slk)
Komentar