Berita SidikKasus.co.id.
MELAWI — KALBAR, – Harga karet/kulat bakwan di tingkat pedagang pengumpul di Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, naik menjadi Rp 8000,00 sampai lebiih kalau kwalitas mutunya bagus”.
“Harga karet Bakwan kembali naik karena permintaan pabrik pengolahan karet kering di pabrik meningkat,” ujar salah seorang pedagang/pengumpul eko ( 36) di desa labay mandiri kecamatan nanga pinoh,Melawi.Kamis 09/05/2024.
Ia menjelaskan, kenaikan harga karet berdampak langsung pada transaksi yang kembali meningkat tiap harinya”.
“Saat ini karet bakwan basah yang berhasil dikumpulkan mencapai 400 kilogram per hari jika dibandingkan sebelumnya hanya berkisar 100 hingga 200 kilogram,” ujarnya.
Ia mengatakan kenaikan harga karet tidak diketahui secara pasti, namun yang jelas permintaan pabrik akan karet kembali meningkat.
“Murahnya harga karet di tingkat pedagang pengumpul pada tahun tahun lalu memukul ekonomi petani karet,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini petani berlomba-lomba mengembangkan perkebunan karet karena prospeknya cukup menjanjikan, terlebihnya pengelolaan perkebunan ini cukup murah jika dibanding komoditas lainnya seperti halnya buah sawit yang membutuhkan biaya yang sangat besar.
“Saat ini sebagian besar ekonomi keluarga petani bergantung dari hasil penjualan getah karet. Apabila harga karet turun akan berdampak langsung pada daya beli petani,” ujarnya.
Ia berharap harga karet terus membaik sehingga petani semakin bersemangat mengembangkan perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
“Diperkirakan harga karet bakwan akan tetap membaik seiring terjaganya kwalistas dalam proses pengolahan dalam pemanenan,” ujarnya.
Publisher : Sofyan.M Jurnalis Kalbar.
: Rufaldi / Biro Melawi.
Komentar