Berita Sidikkasus.co.id
PALEMBANG – Ribuan petani karet di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengeluhkan anjloknya harga getah karet dari Rp 25 ribu menjadi Rp 9 ribu per kilogram sejak 7 tahun terakhir.
“Semua pohon-pohon karet seluas satu hektar itu kini sudah tidak bisa dijadikan sandaran hidup,” kata petani karet warga Desa Rambutan Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Nang, 59 tahun, Sabtu 13 Maret 2021.
Semua petani di Kecamatan Rambutan kini sudah pasrah. Banyak pohon karet di tebangi untuk dijual, juga ada yang dijadikan lokasi tambang galian C ilegal.
Kebun karet dulu mampu mensejahterakan kehidupan mereka sehari-hari, namun sekarang sudah tidak bisa dijadikan sandaran hidup karena harga karet sudah tidak sebanding dengan harga kebutuhan pokok.
“10 tahun lalu saya bisa mendapatkan Rp 8 juta per bulan karena harga getah karet Rp 20 ribu per kilogram. “Kini sudah tidak mencukupi kebutuhan keluarga.”
Begitu juga Parman, 61 tahun, petani warga Desa Sebabi yang memilih untuk memberhentikan para pekerja pengambil getah karet sejak harga karet merosot.
Kebun karet milik Parman memiliki luas sekitar 5 hektar dan sudah tidak terawat sejak 2015 lalu. “Saya sekarang sudah tidak mengurus kebun karet milik saya hampir enam tahun,” ujarnya.
Sebagian pohon karet di kebun saya sudah tua dan produksi getah karetnya sudah tidak lagi seperti dulu. Kami berharap harga karet bisa seperti dulu Rp 20 ribu agar kebun karet bisa menjadi sandaran hidup bagi para petani karet seperti saya,” kata dia.
ADENI ANDRIADI
Komentar