Harga Cabai Meroket di 17 Kabupaten/Kota di Sumsel

Berita Sidik Kasus.co.id

PALEMBANG – Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di 17 Kabupaten/Kota, di Sumatera Selatan, meroket hingga Rp 80.000/kilogram.

“Keberadaan cabai di pasar tradisional makin langka karena pasokan dari petani berkurang, harga cabai terus meroket,” kata salah satu pedagang cabai, Toni di Pasar 16 Ilir Palembang, Sabtu 26 Desember 2020 siang.

Dipasar tradisional shopping di Kota Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), harga cabai rawit dan cabai merah besar dijual dengan harga Rp 80.000/kilogram.

Samsul Bahri (50) seorang pedagang cabai di pasar tradisional di Kota Kayuagung mengaku terpaksa harus membeli cabai dari luar kota karena stok cabai dari petani di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sudah tidak ada.

“Cabai rawit dan cabai merah besar dari petani di Kabupaten Ogan Komering Ilir jumlahnya sudah tidak banyak,” tuturnya.

Bila pasokan cabai terus berkurang, harga cabai dipastikan bakal terus naik. Pasalnya, banyak lahan pertanian cabai di Kota Prabumulih ini mengalami gagal panen. “Kami berharap semoga kenaikan harga cabai tidak seperti tahun 2019 lalu. Dulu harga cabai pernah mencapai Rp 150.000/kilogram,” kata Erni 53 tahun salah seorang pedagang cabai di pasar tradisional Kota Prabumulih.

Lonjakan harga cabai rawit dan cabai merah besar juga terjadi di Kota Lubuk Linggau. Disana harga cabai rawit dan cabai merah besar mencapai Rp 80.000/kilogram. Kenaikan harga cabai ini dinilai sangat meresahkan warga karena produk pertanian lain seperti karet masih sangat murah.

“Sangat terasa, kenaikan harga cabai ditingkat pedagang surah mencapai 50 persen,” kata Meilina 48 tahun warga Kota Lubuk Linggau saat ditemui di Pasar Kota Lubuk Linggau.

Salah satu pedagang cabai di kawasan Pasar Kota Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin, Saidi, menduga kenaikan harga jual cabai ini terjadi karena berkurangnya pasokan dari petani.

“Sejak musim hujan produksi cabai dari petani makin berkurang. Barangnya ada tapi bukan dari Kabupaten Musi Banyuasin. Mahal, karena datang dari luar kota,” ujarnya.

Sejumlah pedagang cabai di Pasar Muara Enim menyebut harga cabai merah dan cabai rawit mengalami kenaikan harga karena disebabkan terjadinya kelangkaan.

“Harga cabai rawit dan cabai merah besar cukup tinggi. Karena memang harga yang kami terima dari luar daerah cukup tinggi,” ujar Antoni 52 tahun salah satu pedagang cabai di Pasar Muara Enim.

Pasokan cabai di Pasar Ogan Ilir (OI) sebagian besar datang dari luar kota. Cabai merah besar dan kecil di Pasar Ogan Ilir dijual dengan harga Rp 82.000/kilogram.

Kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah besar sangat meresahkan warga di Kabupaten Pali. “Omset penjualan kami turun drastis sejak dua minggu terakhir,” kata Heri 51 tahun seorang pedagang cabai di Pasar Tradisional Pali.

Seorang konsumen dari kalangan pedagang di Pangkalan Balai Kabupaten Banyuasin, Ruslan, mengatakan harga cabai rawit dan cabai merah relatif tinggi. “Harga cabai sudah mulai tidak wajar. Sepertinya rasa pedas masakan kami mulai berkurang,” cetusnya sembari melempar senyum.

ADENI ANDRIADI SUMSEL

Komentar