Guru dan Kepsek

Umumnya, murid tidak akan bisa menandingi kecerdasan seseorang guru, apalagi Kepala Sekolah.

Lebih-lebih oleh murid yang masih duduk dibangku sekolah dasar (SD), tentu yang terpikirkan oleh kita adalah hal yang mustahil jika sang pemimpin bisa kalah cerdas dalam menebak dan menjawab sebuah pertanyaan.

Namun rupanya tidak ada hal yang mustahil jika kita menyimak riwayat murid SD bernama Petrok berikut ini.

(Hari pertama masuk sekolah).

Ibu guru: (Memperkenalkan diri kepada semua murid).

Lalu dilanjutkan sang guru meminta semua murid untuk memperkenalkan namanya satu persatu.

Usai perkenalan, sebelum ibu guru berbicara lebih banyak tiba-tiba salah satu murid bernama Petrok memotong pembicaraan dan mengajukan pertanyaan tak terduga kepada ibu guru sebagai ajang protes.

Petrok : “Bu, seharusnya saya sudah duduk dibangku kelas 3.”

Ibu Guru : “Kenapa kamu begitu yakin.” (Keheranan).

Petrok : “Karena saya itu lebih pintar dari kakak saya yang saat ini sudah duduk dibangku kelas 3.” (Penuh Percaya diri).

Mendengar pernyataan itu sang guru jadi penasaran dan membawanya keruangan Kepala Sekolah.

Sesampainya dikantor, Pak Kepala Sekolah coba menguji IQ Petrok yang katanya lebih hebat dari kakaknya itu. Dengan bekal satu buah buku pelajaran kelas 3,

Kepsek : “34 dikali 63 berapa?”

Petrok : “2142.” (Tanpa alat bantu kalkulator).

Kepsek: “Hewan yang memakan daging dan tumbuhan termasuk golongan apa?”

Petrok : “Omnivora.”

Kepsek: “Perang Diponegoro berlangsung tahun berapa?”

Petrok : “1825 -1830.” (Tanpa pikir panjang).

Kepsek: “Siapa penemu bola lampu?”

Petrok : “Thomas Alpha Edison.”

Setelah beberapa pertanyaan dari kepala sekolah bisa dijawab Petrok dengan enteng,

Kepsek : “Kelihatannya Petrok memang cerdas, saya rasa tidak ada salahnya langsung dinaikkan ke kelas 3.”

Ibu Guru : “Baiklah, tapi setelah dia bisa menjawab beberapa pertanyaan dari saya (Belum yakin) Benda apakah yang huruf pertamanya K, huruf tengahnya T, dan huruf terakhirnya L, benda tersebut bisa menjadi tegang, namun juga bisa lemas?”

Mendengar pertanyaan bu guru,

Pak Kepsek : (Melongo kaget).

Petrok : “KeTapeL.”

Ibu Guru : “Jawaban bagus, lanjut pertanyaan kedua.

Huruf pertamanya M, huruf terakhirnya K, bagian tengahnya sedikit becek dan ada kacangnya?”

Pak Kepsek : (Semakin kaget dan menjadi salah tingkah dengan pertanyaan Ibu Guru tersebut).

(Namun tidak dengan Petrok).

Petrok : (Dengan santia) “MartabaK.”

Ibu Guru : “Tepat sekali, coba pertanyaan ketiga. Kegiatan apakah yang biasa dilakukan anak remaja di kamar mandi dengan gerakan tangan berulang-ulang, huruf pertamanya M, huruf terakhirnya I?”

Pak Kepsek : (Makin salah tingkah mendengar pertanyaan Ibu guru).

Petrok : “Menggosok gigi.”

Bu Guru : “Oke, lanjut pertanyaan keempat. Kegiatan apakah yang biasa dilakukan pria dan wanita yang lagi pacaran di malam hari, huruf pertamanya N, huruf terakhirnya T?”

Pak Kepsek : (Nyaris pingsan mendengar pertanyaan Ibu Guru yang terakhir).

Petrok : (Dengan mudah dan cepat) “Nonton LateNighT.”

Sebelum Ibu Guru melanjutkan pertanyaannya,

Pak Kepsek : (Memotong dengan cepat) STOP! Ibu Guru yang terhormat, menurut saya Petrok langsung dimasukin ke universitas saja, saya aja dari tadi salah terus jawabnya.”

Tim Kreatif Kantor Berita Sidik Kasus Sumatera Selatan (Sumsel).

Komentar