Berita Sidikkasus.co.id
LABUHA, – Kabar yang sangat mengejutkan terkait Pemilihan Kepala Desa di Halmahera Selatan pada tahap kedua ini yang barusan dilaksanakan di beberapa Desa Banyak menuai kontraversi (kejanggalan) khususnya di Desa Indari Kecamatan Bacan Barat, Ada beberapa persolan yang nampak dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dalam mengamankan Bakal Calon Kepala Desa.
Hal ini disampaikan oleh ketua DPC Gerakan Pemuda Marhaenis Halmahera Selatan, Harmain Rusli menyebutkan sangat aneh momentum Pemilihan Didesa Indari itu, sebab diduga ada oknum-oknum yang sengaja memainkan Irama Pilkades tersebut meskipun sangat berlawanan dengan Regulasi Peraturan perundang -undangan yang berlaku.
“Mulai dari netralitas ASN, Integritas Penyelenggara (Panitia), BPD yang Kuat dugaan mengarahkan Sebagian Masyarakat untuk memenangkan Bakal Calon Kepala Desa yakni Nomor Urut 1, insial RS,” ungkapnya. Minggu, 20/11/2022, malam tadi.
Begitu juga dengan Sikap Para Guru-guru SMA tragisnya lagi para Guru menekan Para Siswa dan siswinya Menangkan Bakal Calon Kepala Desa Indari Nomor Urut 1, dengan Ancaman Yang sangat tidak etis dan tidak rasional serta tidak Menjaga Marwah sebagai seorang Guru dugaan ancamannya kurang Lebih begini “Kalo pilih nomor satu (1) ngoni p SPP lunas, Kalo Tara pilih Nomor Urut 1 Nilai merah artinya jika memilih no urut 1 SPP akan Lunas, jika tidak memilih No 1, nilainya pasti merah,” katanya.
Kata Harmain, berdasarkan data dilapangan kira-kira bagitu redaksi bahasa yang dikeluarkan oleh oknum Guru tersebut. Ini menunjukkan bahwa seorang Guru tidak memiliki kompetensi dan sangat tidak profesional.
Dia bilang, banyak pelanggaran yang terjadi saat proses pemilihan Kepala Desa di Desa Indari Kecamatan Bacan Barat yakni:
1. Netralitas Oknum Panitia dan BPD Yang diduga kuat Mengarah kan Dukungan kepada salah satu calon dengan Nomor Urut 1.
2. Kuat Dugaan ada Pemilih dibawah Umur yang belum layak secara devacto untuk memilih (Pemilihan TMS).
3. Diduga Terdapat Pemilih diluar domisili Desa Indari Kecamatan Bacan Barat.
4. Diduga Kuat Oknum ASN dan atau Pegawai Negeri Sipil dalam ruang lingkup Kantor Camat memihak pada salah satu Calon Kepala Desa (Nomor Urut 1), terlihat sejak awal pembentukan panitia hingga tiba pada prosesi pencoblosan.
7. Diduga ada Oknum yang sengaja Mencoblos Hak orang lain (Wakili Coblos)
Itulah sederet kejadian yang terjadi pada saat proses pemilihan Kepala Desa di Desa Indari Kecamatan Bacan Barat.
Atas Dasar sederet problem yang terjadi sehingga menghantarkan kami menyoroti dan menyampaikan hal tersebut.
Oleh karena itu Kami meminta kepada Pihak yang berwenang:
1. Meminta kepada Panitia Kabupaten Agar segera mempertimbangkan hasil pemilihan Kepala Desa di Desa Indari Kecamatan Bacan Barat. Yang Kuat dugaan Bertentangan dengan Nilai-nilai Demokrasi ditingkat Desa.
2. Meminta kepada Pihak kepolisian Polres Halsel agar Mengusut tuntas, terhadap oknum-oknum yang diduga Kuat telah mencoblos tapi Menggunakan Nama Orang Lain.
3. Meminta Kepada Bupati Halsel agar Melakukan Pemecatan Terhadap oknum-oknum ASN dilingkungan Kantor Kecamatan Bacan Barat sebab Diduga kuat tidak netral dalam mengawal system Demokrasi Didesa Indari Kecamatan Bacan Barat.
Sebab tindakan tersebut sangat mengancam tatanan sosial (Nilai-nilai Budaya) dan atau adat seatorang di Desa Indari Kecamatan Bacan Barat.
4. Jika Tuntutan Kami tidak di indahkan maka Gerakan Pemuda Marhaenis akan berkoordinasi dengan seluruh OKP Cipayung plus di Halmahera Selatan akan melakukan demonstrasi di instansi-instansi Terkait, dan menyampaikan Mosi tidak percaya terhadap Netralitas Pemerintah Daerah dalam Proses Pemilihan Kepala Desa di Halmahera Selatan. “Alias “Turut mengamankan Bakal Calon Kepala Desa yang diduga kuat Utusan Atau Rekomendasi Bupati Halsel.” pungkasnya. (Jek/Redaksi)
Komentar