GP. Ansor: Ada Budaya Perekat dalam perayaan Natal DiTaliabu yang Dipastikan Berjalan Harmonis

 

Berita Sidikkasus.co.id

TALIABU  –  Menjelang Perayaan Natal pada Tanggal 25 Desember 2019, Dan Tahun Baru 1 Januari 2020, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Pulau Taliabu sangat Berharap Kepada Semua Pihak agar menghormati seluruh perayaan Hari Besar Agama, khususnya Perayaan Natal Yang Akan diRayakan esok.

Hal itu disampaikan oleh Pimpinan GP Ansor Pulau Taliabu lewat sekretaris Anton Hardi, mengingat kondisi kebangsaan yang agak carut marut dengan isu- isu peretakan kerukunan beragama.

“Kita berharap perayaan Natal Dan Tahun Baru pada tahun Ini dapat dirayakan dengan penuh kekhusuan dan kebahagiaan bagi saudara-saudara kita dikristiani, sebab perayaan ini merupakan sesuatu yang sangat dinanti oleh seluruh dunia tentunya akan menjadi momentum kebahagiaan bersama. jadi kalaupun ada yang tidak suka pada indahnya kerukunan, kita sama sama pahami bahwa kelompok tersebut masih belum memahami indahnya kebersamaan diantara pemeluk agama”.jelasnya Via Whatsapp

Selain itu, menurut dia bahwa perayaan Natal dan tahun baru yang akan dirasakan oleh teman-teman kristiani, khususnya diKabupaten Taliabu dipastikan dapat berjalan dengan baik, mengingat adanya perekat yang mampu menyatukan realitas keberagaman, termasuk faktor keagamaan yang mumpuni, sebab, selain kesadaran akan tangguhnya pancasila dan bhineka Tunggal Ika, juga adanya budaya perekat diDaerah ini yakni Dadi sio kita Mongkoyong.

“kita diTaliabu sangat memahami perbedaan, sehingga larutnya kita menjalin kebersamaan, kita bahkan lupa ada pemisah yakni agama, jadi tidak mungkin ada saudara kita yang mau merusak keindahan itu(kebersamaan) sebab kita disatukan dalam budaya, selain Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, kita juga telah diikat dalam Dadi sio kito mongkoyong( Bersatu kita kuat) jadi kita harus bersama sama menjaga toleransi supaya kerukunan selalu terjaga”lanjutnya. ( Deni R)

Komentar