Gempa Megathrust dan Tsunami Besar Intai Pulau Sulawesi

Berita Sidikkasus.co.id

SULTENG – Menurut Pengamat Kebencanaan Sulteng ( Drs. Abdullah, MT ), yang merupakan Dosen Fisika Fakultas MIPA Universitas Tadulako, ” Gempabumi megatshrust adalah gempa yang sangat besar, bermagnitudo > 8. Gempa seperti ini, umumnya terjadi di zone subduksi. Karenanya, zone subduksi biasa juga disebut zone megathrust. Di peta, zone subduksi ditandai dengan garis dan segitiga warna hitam”. Saat dikonfirmasi pada Kamis, 14 Januari 2021.

Salah satu contoh gempa megathrust adalah gempa Aceh pada 26 Des 2004 Magnitudonya 9,2 dan disusul tsunami dengan tinggi gelombang 30 m.

Wikipedia menyebutkan: “Gempa Aceh 26 Des 2004 pukul 08:58:53 WIB berpusat di zone subduksi. Dalam hal ini, lempeng India-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Episentrum gempa terletak di Samudra Hindia pada koordinat 95,854 derajat BT dan 3,316 derajat LU dengan kedalaman pusat gempa 30 km.
Magnitudo gempa 9,2. Intensitas gempa IX MMI. Ini adalah gempabumi terbesar ketiga yang pernah tercatat di Seismograf. Gempa ini menyebabkan seluruh planet bumi bergetar 1 cm (0,4 inci) dan memicu aktivitas gempa di berbagai wilayah, termasuk di Alaska.
Terjadi retakan yang memanjang di sekitar garis zone subduksi (bagian utara Zone Megathrust Sunda), Panjang retakannya sekitar 1.300 km (810 mil) yang menyebabkan durasi gempa berlangsung lama, yakni 8,3 – 10 menit. Gempa ini memicu tsunami setinggi 30 m. Menewaskan 230.000 – 280.000 jiwa di 14 negara. Tsunaminya merambat jauh sampai pantai Afrika Selatan. Di Prov. Aceh sendiri, korban jiwa sekitar 130.000 jiwa”. Juga, menenggelamkan sejumlah permukiman di wilayah pesisir.

Menurut Abdullah, Pada Agustus 2019, viral berita “Gempa Megathrust Intai Pulau Sulawesi”. Berita ini tetap viral hingga awal 2020. Bahkan tetap menjadi bahan diskusi hingga sekarang. Pertanyaannya: “Apa yang dimaksud Gempa Megathrust Intai Pulau Sulawesi … ?”
Berita tersebut bersumber dari pernyataan Prof. Adi Maulana (Kepala Pusat Studi Kebencanaan UNHAS, Makassar) di FAJAR.co.id (05Agt2019). Konten berita tersebut benar adanya dan kita patut berterima kasih kepada Prof. Adi Maulana karena telah mengingatkan adanya ancaman mengerikan tersebut di sekitar Pulau Sulawesi.

Pulau Sulawesi sudah pernah dilanda gempa megathrust. Satu di antaranya adalah yang terjadi pada 1939. Magnitudonya 8,1. Pusat gempanya di kedalaman 150 km. Episenter gempanya di Teluk Tomini, di lepas pantai Gorontalo. Gempa ini tidak menimbulkan tsunami karena pusat gempanya berada di zone Benioff, yakni bagian lempeng tektonik yang menunjam jauh ke dalam bumi.

Saat dikonfirmasi menurutnya, di sekitar Pulau Sulawesi ada 3 zone subduksi atau zone megathrust, yang bisa menimbulkan gempa tektonik dengan magnitudo > 8 yang kemungkinan besar diikuti dengan gelombang tsunami yang tinggi. Ketiga zone tersebut adalah :
1. Zone Megathrust Laut Sulawesi
2. Zone Megathrust Teluk Tomini dan
3. Zone Megathrust Morowali-Kendari

1. Zone Megathrust Laut Sulawesi
Zone ini membujur timur – barat di Laut Sulawesi, di sebelah utara Pulau Sulawesi. Potensi gempa dan tsunami di zone ini merupakan ancaman bencana besar gempa dan tsunami di wilayah pesisir Kab. Tolitoli dan Kab. Buol Sulteng serta wilayah pesisir Gorontalo dan Sulut bagian utara.

2. Zone Megathrust Teluk Tomini
Zone ini membujur utara – selatan di sebelah timur Teluk Tomini, di sekitar batas Teluk Tomini dengan Laut Maluku. Potensi gempa dan tsunami di zone ini merupakan ancaman bencana besar gempa dan tsunami di wilayah pesisir Sulut bagian timur dan selatan, Gorontalo bagian selatan, Maluku Utara bagian barat, semua pulau di Teluk Tomini, Kepala Burung Kab. Banggai, Kab. Bangkep bagian utara dan Kab. Balut bagian utara.

3. Zone Megathrust Morowali-Kendari
Zone ini membujur melengkung utara – selatan, di perairan laut sebelah timur Kab. Morowali sampai Kota Kendari Sultra. Potensi gempa dan tsunami di zone ini merupakan ancaman bencana besar gempa dan tsunami di wilayah pesisir dan semua puau-pulau kecil di Kab. Morowali serta Kab. Konawe Utara dan Kota Kendari beserta semua pulau-pulau kecilnya.

” Ancaman gempa megathrust dan tsunami di sekitar Pulau Sulawesi … ada dan riil … Olehnya, Segeralah menyusun program-program Pengurangan Risiko Bencana (Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan/Peringatan Dini) “. Pangkas Abdullah.

Sumber berita: okenews (15Okt2011), Abdullah (2017), FAJAR.co.id (05Agt2019) dan lensanews (10Jan2020)

Penulis : Hamlan

Komentar