Foto Bupati Aliong Mus Dibakar Pendemo & Ketua DPRD Meilan Mus 3 Bulan Tidak Pernah Masuk Kantor ‘Gaji Buta’ Kata FPD

Berita Sidikkasus.co.id

Maluku Utara – Front Peduli Desa (FPD) menggelar aksi demonstrasi di kota bobong dengan rute aksi di beberapa titik, di antaranya bundaran tugu hemungsia sia dufu, kantor bupati dan kantor DPRD kabupaten Pulau Taliabu. senin(6/7/2020), siang tadi.

Dalam aksinya, di depan kantor bupati Masa aksi yang di komandoi oleh Arki Malaka ini mempertanyakan ketidakhadiran Bupati Aliong Mus yang hingga beberapa bulan terakhir masih di luar daerah, tak kunjung datang ke Taliabu dan Ketua DPRD ‘Meilan Mus’ sudah tiga bulan tidak pernah masuk kantor, di gaji buta.

“Aliong Mus Yang tidak saya hormati, anda ini pemimpin di taliabu, semestinya masalah-masalah yang terjadi saat ini anda hadir dan kembali ke taliabu, ” Ungkap Arki saat menyampaikan orasinya.

Tak hanya itu, gambar dari Bupati Pulau Taliabu ini pun langsung di bakar oleh masa aksi sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan Aliong Mus selama 4 tahun lebih.

“4 tahun lebih anda memimpin, aspirasi rakyat mulai dari pemecatan terhadap kades samuya yang belum juga di aktifkan, pemotongan DD sebesar 30% dan infrastruktur pembangunan yang tak bisa di selesaikan, dan saat ini sejak beberapa bulan yang lalu anda hanya asyik di luar daerah dan tak kunjung balik ke Taliabu sehingga foto anda sudah seharusnya kami bakar, “Tukas Arki sembari membakar foto orang nomor satu di kabupaten Pulau Taliabu ini.

Usai menggelar aksi di kantor Bupati, masa aksi juga langsung menyambangi kantor DPRD pulau Taliabu, dalam rangka mendesak Ketua DPRD agar segera mensahkan Pansus Dana desa yang telah di usulkan oleh beberapa fraksi.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Pansus Dana desa dalam minggu kemarin telah selesai di usulkan oleh dua Fraksi di DPRD dan tinggal di sahkan, namun di tunda akibat quorum saat paripurna pengesahan tidak terpenuhi, akibat ketidak hadiran beberapa anggota DPRD Pulau Taliabu, sehingga kami mendesak kepada pimpinan DPRD untuk secepatnya menggelar paripurna kembali untuk pengesan Pansus tersebut, “Kata dedi Siwanto Idu (orator lainnya) saat berorasi di di kantor DPRD.

Dedi juga menyampaikan rasa kesalnya terhadap perilaku pimpinan DPRD yang tidak pernah berkantor selama kurang lebih 3 bulan lamanya.

“kami juga merasa kesal dengan prilaku Hj. Meylan Mus selaku ketua DPRD yang tidak pernah berkantor selama 3 bulan, dan tetap menerima gaji walaupun tidak berkantor. Bukankah ini adalah cerminan dari kebobrokan dan rasa tidak tahu malu, tidak berkantor baru terima gaji, “kesal dedi.

Pantauan media ini, walau masa aksi FPD mendesak agar anggota DPRD menemui mereka dan meminta Ketua DPRD di hadirkan, terlihat 3 anggota DPRD acuh karena sedang di rapid test oleh tim medis dan membiarkan masa aksi.

Berselang beberapa menit, masa aksi langsung di hubungi oleh aparat kepolisian terkait kesiapan ketua DPRD menemui mereka.

“Teman-teman masa aksi, kami telah berkomunikasi dengan ketua DPRD, dan beliau belum siap menemui kalian sekarang nanti besok saja baru beliau bertemu,” Ungkap salah satu aparat kepolisian ke masa aksi saat menyampaikan hasil komunikasinya dengan ketua DPRD.

Walau tak di temui oleh anggota DPRD, masa aksi pun langsung membubarkan diri dengan dengan desakan agar besok ketua DPRD bisa menemui mereka.

“Kami berharap dan mendesak agar besok ketua DPRD bisa menemui kami, karena demonstrasi ini akan berlanjut hingga besok, ” Tegas dedi sembari meninggalkan kantor DPRD.

Untuk di ketahui, tuntutan FPD ini selain mendesak DPRD segera melakukan sidang paripurna pembentukan pansus, hal lainnya juga adalah mendesak DPRD Pultab untuk mengeluarkan rekomendasi penolakan pencabutan terhadap RUU HIP dari prolegnas DPR RI sebagai simbol penolakan masyarakat Taliabu, dan mendesak ketua fraksi golkar untuk mengeluarkan rekomendasi persetujuan pembentukan pansus dana desa.

(Korwil)

Komentar